Minggu, 22 Agustus 2010

Siasati Pakan Mahal Jadikan ikan Vegetarian

Beberapa hari ini setelah bolak-balik dikolam belakang rumah, saya melihat kolam gurame yang sedang diberi pakan daun talas. Hal ini bukan merupakan pemandangan baru buat saya karena umum juga sudah tahu kalau daun talas atau beberapa jenis dedaunan lain sering diberikan pada ikan sebagai pakan selingan terutama ikan gurame. Tetapi yang membuat hati saya sedikit terusik adalah ketika saya mulai berpikir untuk menjadikan beberapa jenis tanaman sebagai pakan utama ikan dan mengganti jenis pakan lama yang berunsur hewani . itu berarti semua pakan yang diberikan pada ikan adalah 100% berasal dari unsur nabati alias tanaman. Singkatnya kita akan membuat ikan-ikan dikolam jadi vegetarian….ck…ck.

Setelah membaca beberapa literatur atau buku-buku yang membahas mengenai unsur dan zat-zat serta vitamin ataupun mineral yang terkandung dalam tmbuhan atau sayuran, saya mulai membuat angka-angka perbandingan. Misal untuk mengganti kandungan tepung ikan atau unsur hewani lain dan menggantinya dengan unsur tumbuhan dengan kandungan nutrisi yang sama atau mirip. Sebagai contoh jika penggunaan tepung ikan dapat mencapai 40-45 % bagian dari seluruh bahan dasar pakan Selain itu dalam formulasi biasanya ditambahkan minyak ikan sebesar 10- 15%. Ini mengindikasikan penggunaan tepung ikan sangat penting dalam industri pakan, lalu jenis tanaman apa saja yang bisa menggantikan unsur penting ini ?
Belajar dari beberapa pengalaman dengan beberapa peternakan, saya sering menjumpai pemberian bungkil kedelai, ampas tahu ataupun bungkil kelapa untuk memenuhi kebutuhan protein lemak hewan ternak. Dari jenis yang tadi disebutkan maka yang paling sering digunakan adalah ampas tahu atau bungkil kedelai, keduanya memiliki kandungan sama saja. Ada juga yang mengenalnya dengan istilah soybean meal (SBM). Tidak seperti tepung dan minyak ikan, bungkil kacang kedelai/soybean meal (SBM) merupakan sumber global protein dan lemak yang sangat berlimpah. Penggantian tepung dan minyak ikan dengan SBM memberikan kemungkinan kestabilan harga pakan ternak di masa depan. Dari sini saya mulai berpikir kenapa tidak kita buat bungkil jadi tepung atau digiling dan mencampurnya dengan dedak, jagung dan atau bahan lain lalu menjadikannya pelet.
Dari beberapa bacaan saya coba memberikan informasi salah satunya tulisan yang dimuat pada http://sciencebiotech.net memuat laporan hasil dari ujicoba yang sedang kita bicarakan ini dan berikut ini coba saya sampaikan lebih jauh dengan lebih detail sbb
Eksperimen
Eksperimen ini dilakukan pada sistem resirkulasi akuakultur indoor dengan menggunakan tank fiber silinder 18600 liter pada suhu 22 celsius dan salinitas 37 ppt.
Ikan dengan berat awal 29 gram sebanyak 40 ekor/tank, dan diberi makan selama 10 minggu. Tank dihubungkan dengan alat biofiltrasi. Cahaya diberikan selama 12 jam. Ammonia total dan kadar nitrogen dianalisa setiap 3 kali seminggu. Suhu dan oksigen terlarut di monitor setiap hari.
Hasil
Tiga pakan yang berbeda memperlihatkan hasil yang serupa tanpa perbedaan yang signifikan. Laju pertumbuhan spesifik (Spesific growth rate) dan FCR juga hampir sama. Juga tidak ada perbedaan mencolok pada indeks hepatosomatic dan viscerosomatic, atau pada hasil analisis proksimat pada komposisi liver dan fillet.
FM65 FM50 FM35
South american fish meal (%) 45.3 34.8 24.4
Fish oil (%) 15 11.5 9.8
Defatted soybean meal (%) 18.3 22.5 35
Soya protein concentrate (%) - 7.2 4.6
Corn gluten (%) 4 4 4.3
Wheat gluten (%) 3.8 1.1 1
Pea protein concentrate (%) - - 4.7
Rapeseed meal (%) - 5.9 -
Soybean oil (%) - 4 6
Wheat flour (%) 13.1 7 7
Vitamin/mineral premix (%) 0.5 0.5 0.5
Lysin (%) - 0.1 0.15
Methionin (%) - 0.1 0.1
Monocalcium phosphate (%) - 0.2 0.4
Palatability/digestability enhancer (%) - 1 2
Protein from marine origin (%) 65 50 35
Fat from marine origin (%) 95 73 60
Formulation cost (%) 100 93 85

Kesimpulan
Uraian diatas harusnya membuat kita semakin kreatif dan nggak kehabisan akan untuk melakukan setiap upaya yang bertujuan menekan biaya produksi tetapi tetap menghasilkan produk berkualitas.
Dari gambaran riset tersebut akhirnya dapat disimpulkan bahwa produk SBM dapat digunakan sebagai pengganti tepung dan minyak ikan sebagai sumber protein dan lemak.
Gambaran diatas merupakan salah satu unsur pakan penting yang dapat kita ganti dengan bahan lain dan tentu saja kita juga dapat mengganti bahan hewani lain dengan tanaman asal kita cukup memahami kandungan masing-masing jenis. Tentu saja harus lebih murah, sebab selain kita akan membuat ikan-ikan kita jadi vegetarian maka kita juga akan menekan biaya pakan yang kian hari terus melambung……bung!!!