Senin, 18 Februari 2013

BUDIDAYA ANTHURIUM


anthurium
anthurium
Nama anthurium berasal dari bahasa Yunani, yang artinya bunga ekor. Sumber genetik anthurium berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropik, khususnya di Peru, Kolumbia, dan Amerika Latin. Pengembangan anthurium relatif berhasil di daerah yang beriklim subtropis, antara lain Belanda.
Taksonomi tanaman anthurium
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub-Divisi       : Angispermae
Kelas               : Monocotyledonae
Ordo                : Aracales
Famili              : Araceae
Genus              : Anthurium
Species            : Anthurium crystallianum Lindl & Andre, Anthurium andreanum Linden, A. ornatum Hook. f. dan lain-lain.

Morfologi
Anthurium termasuk keluarga Araceae yang mempunyai perakaran yang banyak, batang dan daun yang kokoh, serta bunga berbentuk ekor.
AKAR
Anthurium yang sehat mempunyai jumlah akar yang banyak, berwarna putih dan menyebar ke segala arah. Oleh sebab itu membutuhkan media yang porous.
BATANG
Batang Anthurium tidak nampak karena terbenam di dalam media. Setelah tanaman dewasa batang ini akan membesar menjadi bonggol.
DAUN
Daun Anthurium pada umumnya tebal dan kaku, bentuknya bervariasi seperti berbentuk jantung, lonjong, lancip, dan memanjang. Untuk Anthurium daun, kekompakan bentuk daun meningkatkan nilai estetikanya.
  1. 1. BUNGA
    Anthurium mempunyai bunga berumah satu artinya dalam satu bunga terkandung sel kelamin betina dan sel kelamin jantan. Bunga terdiri dari tangkai, mahkota, dan tongkol. Semua bagian bunga tersebut menjadi satu kesatuan dan berbentuk seperti ekor, sehingga Anthurium dikenal dengan si bunga ekor. Putik dan tepung sari menempel pada tongkol. Masaknya putik dan tepung sari tidak bersamaan (dichogamaous). Pada umumnya putik masak lebih awal dibanding tepung sari.
  2. BUAH DAN BIJI
    Buah berbentuk bulat dan menempel pada tongkol, buah muda berwarna hijau setelah masak berwarna merah. Biji yang telah masak akan terlepas dari tongkolnya, biji inilah yang baik untuk disemai. Bibit yang dihasilkan dari biji, umumnya mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.

POTENSI DAN KENDALA ANTHURIUM BUNGA
  1. 1. POTENSI
Potensi Anthurium sebagai komoditas florikultura bernilai ekonomis dan sosial bagi peningkatan pendapatan petani semakin besar. Hal ini melihat fungsi gandanya sebagai flora hias dan bunga potong yang makin digemari oleh masyarakat di dalam dan luar negeri.
Tanaman ini pada tahun 2007  menjadi sebuah komoditas laku keras untuk diperjualbelikan bahkan dengan harga yang tinggi mencapai puluhan juta rupiah dan berapa harga pasar terjadi tidak ada yang dapat memprediksikan dengan tepat seperti harga pasar kebutuhan pokok dapat diprediksikan dengan pasti.
Tanaman ini ketika itu tidak dapat diprediksikan karena antara suplay dan demand mungkin berbading terbalik artinya suplay tanaman ini memang dapat dikatakan langka sedangkan kebutuhan atau permintaan sangat tinggi khususnya untuk para kolektor adan pedagang yang punya akses kepada kolektor. Dengan embel-embel yang langka ini maka potensi pasarnya masih sangat luas dibanding dengan tanaman hias lain seperti adenium dan aglaonema. Saat ini memang sangat terkenal di Pulau Jawa dan akan meluas ketempat lain bahkan ke luar Jawa.
Dengan potensi pasar yang besar dan kepetingan para pedagang sebagai bahan komoditi yang diperjualbelikan maka para pengusaha atau pedagang masih dapat memetik keuntungan dari jual beli tanaman anthurium ini.

  1. 2. KENDALA
Kendala dalam budidaya anthurium ini adalah adanya hama dan penyakit jenis serangga yang paling sering mengganggu adalah Thrips. Dengan gejala perusakan yang nampak pada seludang bunga yang salah bentuk. Hama tersebut dapat dikendalikan dengan menggunakan Decis. Sedangkan pada bagian daun biasanya terserang oleh jamur, dan dapat dikendalikan dengan menggunakan Dithane M-45 atau Daconil.

VARIETAS ANTHURIUM
1. Anthurium scherzeranium
Tinggi tanaman biasanya berkisar 60 cm. Warna merah cerah mengkilau, panjang seludang berkisar 7,5-10 cm. Umur 2 tahun mulai berbunga.
2. Anthurium andreanum
Panjang seludang dapat mencapai kurang lebih 15 cm.
3. Anthurium bakeri
Daunnya memanjang seperti pita berwarna hijau kekuningan. Seludangnya kecil berwarna hijau kekuningan dengan ujung tajam. Bunganya panjang berwarna merah cerah. Putiknya menempel pada tangkai sari seperti bercak-bercak warna merah cerah.


4. Anthurium papilionensis

Warna daun hijau kekuningan, bentuknya seperti jantung, seludang bunga berwarna kuning keputihan.
5. Anthurium magnificum
Warna daun hijau dengan tulang daun berwarna kuning keputihan. Bentuk daun seperti jantung. Seludangnya seperti pita berwarna putih yang ujungnya runcing. Bunganya panjang dengan tangkai sari dan putiknya berwarna kuning.
6. Anthurium clarinervum
Warna daun hijau seperti beludru . Tulang daun berwarna agak putih . Bentuk daun seperti jantung dengan tangkai bunga yang sangat panjang. Berseludang kuning, ujungnya runcing dan bunganya berwarna kuning kehijauan

TEKNIK BUDIDAYA ANTHURIUM
SYARAT TUMBUH
  1. Kebutuhan Cahaya
    Untuk mendapatkan cahaya yang sesuai, pembudidayaan yang dilakukan pada daerah dataran rendah membutuhkan bangunan dengan atap naungan paranet 60-70%. Untuk dataran sedang menggunakan naungan paranet 50%. Sedang untuk dataran tinggi cukup digunakan atap paranet 25%. Jika cahaya terlalu banyak, daun akan menguning dan kering, sebaliknya bila cahaya kurang daun nampak lemas dan pucat, serta daun dan tangkainya cenderung memanjang.
  2. Kebutuhan Suhu
    Suhu lingkungan yang optimal berkisar antara 18º-31º C. penampilan daun akan lebih mengkilap bilaman a perbedaan suhu siang dan malam tidak terlalu mencolok. Kondisi ini akan membantu membentuknya klorofil sehingga warna daun menjadi lebih hijau dan mengkilap. Untuk hal itu maka bilamana suhu siang terlalu tinggi, pada lingkungan pertanaman perlu ditambah kipas angin untuk menurunkan suhu.
  3. Kebutuhan Kelembaban 
    Kelembaban udara yang cocok untuk pertumbuhan si raja daun ini berkisar antara 60%-80%. Bilamana kelembaban udara terlalu kering maka perlu penyemprotan air di sekitar tanaman. Sebaliknya bila terlalu lembab perlu dipasang kipas angin.
  4. Sirkulasi Udara
    Angin semilir akan memberikan kondisi yang baik bagi tanaman, karena dengan adanya angin yang bertiup perlahan akan membuat hawa yang sejuk. Oleh karena itu peranan kipas angin yang dipasang di lingkungan pertanaman akan berperan ganda, yakni menyejukan udara, menjaga kelembaban udara dan menjaga suhu udara.
MEDIA TUMBUH
Tanaman anthurium membutuhkan persyaratan media tumbuh sebagai berikut :
1. Bersifat porous atau mudah merembeskan air yang berlebihan dan menahan air secukupnya untuk tanaman
2. Subur, gembur, dan tidak mengandung hama atau penyakit tular tanah
3. Bersifat ringan dan dapat menjaga kelembaban medium tumbuh sepanjang waktu.
PENYEMAIAN
Perbanyakan melalui biji perlu dilakukan melalui tahap pembibitan dengan menyiapkan sarana persemaian berupa bak, kotak kayu atau pot dengan medium pasir steril atau campuran moss dengan pasir (1:1), atau bisa juga dengan menggunakan arang sekam. Biji anthurium disemai dengan kedalaman 1-1,5 cm dengan jarak antar biji 5 x 5 cm, 10 x 5 cm atau 10 x 10 cm.
PERBANYAKAN TANAMAN
Anthurium dapat diperbanyak secara generatif yaitu dengan biji maupun vegetatif, dengan tunas anakan dan stek batang. Cara perbanyakan tersebut antara lain:
1. Biji
Biji anthurium yang sudah masak dipetik rata-rata berumur 10-12 bulan setelah persarian. Kemudian disemai dengan media kompos yang sudah tua atau moss yang sudah dipotong-potong lembut.
Kemudian kompos halus ditabur dan disiram dengan air hingga lembab. Ditutup dengan plastik, setelah daun pertama tumbuh, dipindahkan ke pot.
2. Tunas dan rhizoma
Tunas dan rhizoma dapat diperlakukan sama, yaitu disemai dalam lingkungan yang medianya banyak mengandung humus, dan lingkungan yang lembab.
3. Stek ujung batang pokok
Anthurium membentuk batang pokok yang memanjang, sekaligus membentuk akar udara dari ketiak daunnya. Batang pokok yang masih berakar udara berwarna hijau dan berair diambil kemudian disemai di tempat teduh.
PENANAMAN
Anthurium bila ditanam mulai dari biji akan mulai berbunga pada umur sekitar 3 tahun. Jarak tanam anthurium di lahan minimal 50 x 50 cm.

STRATEGI PEMELIHARAAN ANTHURIUM
Pemeliharaan dan perawatan yang harus dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan dan membersihkan daun dari debu dan kotoran yang menempel serta memotong daun yang menguning. Di smping itu kegiatan pemeliharaan yang tidak terlupakan adalah repotting.
  1. Repotting
Repotting merupakan kegiatan penggantian pot dan sekaligus media karena ukuran tanaman dan potnya sudah tidak sesuai lagi. Langkah-langkah repotting seperti langkah-langkah yang dilakukan pada penanaman. Namun yang perlu diperhatikan dalam repotting ini adalah memotong dan membersihkan akar-akar yang busuk dan mengatur perakaran pada media dan pot yang baru. Pengaturan perakaran ini dimaksudkan agar semua bagian akar dapat kontak langsung dengan media. Jangan sampai akar tidak menempel pada media (ada rongga antara media dan akar) karena hal ini akan menyebabkan membusuknya akar dan akibatnya tanaman akan menjadi tidak sehat.
  1. Pengairan
Pengairan dilakukan dengan alat semprot dan dikenakan keseluruh bagian tanaman dilakukan 2-3 hari sekali dengan melihat kondisi media. Media dijaga agar tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering.
  1. Pemupukan
Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk majemuk (N, P dan K) yang penyediaannya lambat (slow riliaze) diberikan 2-3 bulan sekali dengan dosis sesuai anjuran dan besarnya tanaman. Di samping itu juga perlu ditambahkan pupuk daun yang diberikan setipa 1-2 minggu sekali. Untuk menjaga penampilan agar daun tampil bersih dan mengkilap maka daun yang ada perlu dibersihkan dengan lap yang lembut yang telah dibasahi dengan air. Daun-daun yang telah tua dan menguning perlu dipotong.

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI ANTHURIUM
  1. Perbanyakan dengan kultur jaringan.
  2. Penanaman biji dari anthurium dengan perlakuan yang tepat.
  3. Penyambungan antara batang bawah dengan atas agar tumbuh baik karena batang atas masih dapat tumbuh maksimal.
PANEN DAN PASCA PANEN ANTHURIUM
  1. Pemanenan
Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, pukul 06.00-08.00 waktu setempat.  panen bunga juga bisa dilakukan pada sore hari.  Akan tetapi bunga yang telah dipotong sebaiknya diperlakukan secara khusus, yaitu pangkal tangkai bunga harus direndam di dalam air yang dicampur dengan suatu bahan nutrisi tanaman, misalnya gula (glukosa), agar bunga tidak cepat layu.
  1. Pengumpulan Bunga yang Telah Dipotong
Bunga-bunga yang telah dipotong langsung dikumpulkan di dalam wadah (tempat bunga) yang sesuai dengan kebutuhan setiap jenis bunga.  Tempat bunga tersebut hendaknya disimpan pada suatu tempat yang teduh dan aman, terhindar dari percikan air atau kotoran lainnya, sehingga bunga terjaga dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bunga.
  1. Pengangkutan ke Tempat Sortasi
Setelah selesai dikumpulkan, bunga diangkut ke tempat sortasi untuk disortir dan diseleksi.  Di tempat sortasi, bila waktu untuk melakukan sortir bunga masih lama, sebaiknya pangkal tangkai bunga direndam dulu di dalam bak berisi air bersih agar bunga tidak cepat layu.
  1. Sortasi dan Seleksi Kualitas
Bunga hasil panen diletakkan di atas meja, dipisahkan menurut jenis dan warna bunga.  Bunga diperiksa/diteliti satu persatu untuk melihat kedaan bunganya, tingkat kemekaran bunga, keadaan tangkai bunga yang meliputi panjang-pendeknya, lurus-bengkoknya, besar-kecilnya, dan tegar-lemasnya (vigor), serta kebersihan daunnya.
  1. Pengikatan/Pengelompokan Bunga (Bunching)
Pada umumnya bunga dilakukan pengikatan / pengelompokan, kecuali anthurium, anggrek, dan beberapa bunga lainnya.  Bunga dan daun-daunan yang telah diseleksi dan ditentukan kriteria grading-nya, diikat dengan menggunakan tali atau karet menurut aturan jumlahnya.
  1. Pembungkusan
Setelah diikat menurut aturan jumlahnya, bunga harus segera dibungkus dengan kertas atau plastik pembungkus sesuai dengan jenis bunga yang akan dibungkus.  Pembungkusan ini bertujuan untuk menjaga agar bunga terhindar dari kerusakan (lecet-lecet) sehingga kualitas bunga tetap terjaga.
  1. Penyimpanan
Penyimpanan sementara dilakukan untuk penyimpanan bunga dalam jangka waktu pendek (kurang dari 1 hari) bunga bisa disimpan pada suhu ruang dengan merendam pangkal tangkainya di dalam bak berisi air bersih.  Penyimpanan untuk persediaan (stok) dilakukan untuk jangka waktu yang agak lama  bunga harus disimpan di dalam ruang penyimpanan berpendingin (cold storage) dengan temperatur sekitar 50C dan kelembaban udara yang tinggi, sekitar 90%.
  1. Pengepakan
Untuk pengiriman ke tempat penjualan, bunga harus dikemas dalam kardus/karton atau kontainer plastik yang berukuran sesuai dengan panjang maksimal bunga, sehingga bunga bisa diatur rapi dan tetap terjaga kualitasnya.  Di Kebun Ciputri, dalam satu kardus berukuran 100 x 40 x 40 cm dapat diisi dengan 25 bungkus chrysant, dimana isi per bungkusnya 10 tangkai.  Untuk carnation dapat digunakan kardus berukuran 80 x 40 x 20 cm, yang dapat menampung 24-30 bungkus carnation, dengan isi 10 tangkai / bungkus.  Pada bidang-bidang yang berukuran 40 x 40 cm untuk kardus chrysant, dan 40 x 20 m untuk carnation diberi lubang-lubang, sebagai tempat pegangan tangan dan juga untuk ventilasi udara di dalam kardus.

No response to “BUDIDAYA ANTHURIUM”

Leave a Reply