Rabu, 26 Desember 2012

Hama & Penyakit Pada Bawang Merah

Pada usaha pertanian khususnya hortikultura, sangatlah penting langkah-langkah dalam penanggulangan hama dan penyakit.

Jika masalah ini tidak segera teratasi, masalah produktivitas akan menurun tajam bahkan bisa terancam gagal panen.

Sudah seyogyanyalah para petani bawang merah untuk mewaspadai masalah hama dan penyakit tersebut. Berikut ini akan kami berikan macam-macam hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah beserta pencegahannya.

ULAT BAWANG
Gejala :
Gejala serangan ditandai dengan bercak putih transparan pada daun, karena daging daun dimakan ulat.

Pengendalian :Pengendalian dapat menerapkan konsep PHT, antara lain : secara mekanik dengan mengumpulkan dan memusnahkan telur dan larva yang biasa disebut jempoli. Sedangkan penyemprotan dengan insektisida efektif dan selektif mulai dilakukan bila kerusakan tanaman mencapai 5%.

Frekuensi penyemprotan 2 - 3 hari sekali atau tergantung kondisi serangannya. Sebaiknya menggunakan pestisida secara bergantian dan agar dihindari mencampur bermacam-macam insektisida menjadi satu karena tidak efektif serta takaran yang digunakan tidak perlu berlebihan.

Sebaiknya menggunakan takaran sesuai petunjuk penggunaannya pada masing-masing obat. Selain itu dapat memasang perangkap yang dilengkapi dengan sex feromon untuk menangkap serangga jantan, sejumlah 40 perangkap / ha.

Perangkap dapat berupa botol plastik berlubang kecil dan didalamnya diikat satu tangkai sex feromon, yang dapat diganti sebulan sekali.

Dengan demikian serangga jantan akan tertangkap sehingga perkawinan akan berkurang dan mengurangi populasi ulat.

PENYAKIT LAYU FUSARIUM
Gejala :Penyakit ini ditandai dengan tanaman kurus kekuningan dan busuk pangkal serta akarnya sehingga tanaman mudah tercabut.

Pengendalian :Tanaman yang terserang harus segera dicabut dan dimusnahkan. Untuk pengendalian dapat dilakukan dengan memberikan obat / fungisida pada tanah sebelum tanah ditanami.

BERCAK UNGU
Gejala :Ditandai dengan adanya bercak putih dengan pusat keunguan pada daun.

Pengendalian :Pengendalian dengan cara menyiram tanaman setelah turun hujan atau terkena embun, untuk mengurangi spora penyakit yang menempel pada daun. Selain itu dapat menggunakan fungisida selektif dan efektif.

ANTRAKNOSE
Gejala :Tanaman yang terinfeksi akan mati dengan cepat dan mendadak. Pada daun terlihat bercak berwarna putih, selanjutnya terbentuk lekukan ke dalam, berlubang dan patah.

Pengendalian :Penyakit ini cepat sekali menular, sehingga harus segera digunakan fungisida yang efektif dan selektif.

Sebaiknya penyemprotan terhadap hama dan penyakit dilakukan sebelum matahari terbit atau sore hari dengan arah penyemprotan searah angin dan penyemprotan tepat mengenai tanaman / sasarannya sehingga pestisida yang disemprotkan tidak terbuang percuma dan lebih efisien.


( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Panduan Singkat Budidaya Bawang Merah

Penanaman bawang merah umumnya dilakukan pada musim tanam Mei-Juni dan akhir musim penghujan untuk beririgasi teknis seperti di daerah pusat produksi bawang merah seperti Brebes, Probolinggo dan Nganjuk.

Penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun. Namun umumnya penanaman dilakukan secara serempak sehingga pada saat panen, produksi selalu melimpah. Padahal sebenarnya penanaman dapat dilakukan secara berjadwal atau bergilir sehingga panen bawang merah tidak bersamaan.

Cara penanamannya juga tergolong tidak bergitu rumit. Intinya terdapat pada pengolahan tanah, pemupukan dan pasca panen.

PENGOLAHAN TANAH
Cara pengolahan tanah dan penanaman sangat menetukan produksi bawang merah. Bawang merah membutuhkan tanah gembur, oleh karenanya pengolahan tanah sangat diperlukan hingga tanah menjadi gembur dengan kedalaman olah sekitar 25-30 cm.

Penanaman lebih baik dilakukan dalam bedengan untuk musim kemarau sekitar 20-25 dan untuk musim penghujan sekitar 40-50 cm. Penanaman tanpa menggunakan bedengan tidak disarankan karena resiko adanya genangan air yang mempengaruhi negatif pertumbuhan tanaman dan meperbanyak timbulnya penyakit.

PEMUPUKANKebutuhan pupuk setiap jenis tanaman berbeda tergantung pada tingkat kesuburan tanahnya. Tindakan pemupukan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hara bagi tanaman, bila suplai hara dalam tanah tidak mencukupi.

Oleh karena pemupukan yang tidak efisien dapat menyebabkan meningkatnya biaya produksi. Pemupukan pada tanah-tanah yang produktif seperti di pusat produksi kabupaten Nganjuk dan Probolinggo tidak perlu berlebihan, cukup menggunakan takaran urea 200 kg/ha, KCl 200 kg/ha dan ZA 450-500 kg/ha yang masing- masing diberikan separo pada umur tanaman 15 dan 30 hari.

Sedangkan untuk pupuk dasar dapat menggunakan pupuk kandang kotoran sapi 10-15 ton/ha atau kotoran ayam yang sudah masak sebanyak 5 ton/ha dan TSP 150 kg/ha yang diberikan 7 hari sebelum tanam.

Cara pemupukan sebaiknya dilakukan dngan membuat larikan di sekitar tanaman dan pupuk dibenamkan kemudian ditutupi tanah. Pemupukan dengan cara menyebar sebaiknya tidak dilkukan karena tidak efisien dan bila pupuk menempel pada daun akan menyebabkan trebakar.

Setelah tanaman bawang merah dipupuk, dapat diairi dengan cara di "sirat". Sebaiknya bawang merah disiangi lebih dulu sebelum dilakukan pemupukan agar gulma tidak tumbuh semakin subur.

PASCA PANEN
Tanda-tanda tanaman yang siap dipanen : umur tanaman sudah cukup tua, misal varietas bawang biru umur 60 hari, bawang varietas philipine umur 70 hari, dan tidak mengeluarkan daun muda.

Keadaan tanaman antaraa umbi dan badan sudah lembut, tanaman mulai rebah, daun bagian bawah mulai menguning dari ujungnya. Panen dengan cara mencabut bilamana tanah gembur dan umbi 90% diatas tanah, akan tetapi bilamana umbi masih di dalam tanah maka perlu alat bantu berupa sabit kecil untuk menggali.

Penjemuran ditempatkan pada bedengan bekas lahan tanam, dengan cara merebahkan bawang setebal 5 cm dan daun ditaruh di bagian atas sedangkan umbinya tertutup daun, sehingga umbi bawang merah tidak kelihatan pada penjemuran tersebut, pada akhir penjemuran umbi yang kelihatan ditutupi dengan jerami.

Tujuan pengeringan ini adalah pengeringan aun, bukan pengeringan umbi. Lama penjemuran 7-10 hari sesuai dengan keadaan cuaca.

Bilamana daun sudah kering diadakan penalian. Penalian biasanya dilakukan pada malam hari sebab daun tidak keras, bila daun terlalu keras umbi banyak yang lepas dengan daunnya.

Umbi yang lepas dari daunnya tidak dpat disimpan lama dan harganya di pasaran lebih murah. Bilamana bawang tersebut ingin disimpan maka penjemuran dilakukan dalam keadaan ikatan dengan posisi umbi ditaruh di bagian atas.


( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Selasa, 25 Desember 2012

Cari Peluang Usaha Modal Kecil? Ini Solusinya! (Bagian 2)

Ok, meneruskan artikel saya yang telah lalu tentang peluang usaha modal kecil, ada 5 model bisnis internet yang bisa anda kerjakan.
  1. Sell Your Own Product
    Adalah menjual produk melalui intenet, baik hasil produksi anda sendiri maupun orang lain. Model bisnis seperti ini yang paling awal dan paling populer hingga sekarang. Anda bisa menjual produk fisik seperti souvenir pernikahan, mainan anak-anak, furnitur atau produk digital seperti e-book, membership atau software. Anda membuat web yang memajang barang dagangan anda yang biasa disebut toko online (online store). Contoh model bisnis seperti ini adalah amazon.com dan ebay.com.
  2. Sell Your Own Services
    Menjual jasa anda. Model bisnis seperti ini saat ini sangat berkembang pesat dan termasuk peluang usaha modal kecil. Anda bisa menjual jasa pembuatan web, jasa membuat logo dan banner, jasa penterjemah atau jasa SEO. Tips buat anda jika menekuni model bisnis seperti ini, gunakanlah outsourcing marketplace. Outsorcing marketplace adalah perantara antara pihak penyedia jasa dengan pihak yang membutuhkan jasa. Contoh outsourcing marketplace adalah elance.com, guru.com, freelanceDesigners.com dan sebagainya.
  3. Affiliate Marketing
    Affiliate marketing adalah menjual atau mereferensikan produk atau jasa orang lain dengan kompensasi komisi. Komisi disini bisa anda dapatkan dari setiap transaksi penjulan yang terjadi (Pay Per Sale), dari setiap prospek yang diberikan (Pay Per Lead) atau dari setiap klik yang dilakukan (Pay Per Click). Banyak yang suka dengan model bisnis tipe ini. Selain nggak ribet, modalnya juga kecil. Cocok jika anda mencari peluang usaha modal kecil.
  4. Contextual Advertising
    Untuk jenis yang satu ini, anda membuat content atau isi web yang menarik sehingga dikunjungi oleh banyak visitor. Penghasilan anda didapat dari iklan teks, banner atau video yang dipasang yang relevan dengan isi web anda. Blog adalah salah satu alat yang sangat cocok untuk model bisnis seperti ini. Contextual Advertising termasuk peluang usaha modal kecil.
  5. Site Flipping
    Adalah model bisnis berbentuk jual beli website. Website adalah aset yang bisa diumpamakan seperti rumah. Pelaku bisnis ini membeli website yang nilainya masih rendah, kemudian dipoles dan dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Saya punya tips sederhana bagaimana memilih model bisnis terbaik bagi anda. Tips ini saya peroleh dari owner belajarbisnisinternet.com, bapak Hianoto dan Sukarto.
Jika anda tidak suka mengurus administrasi, tidak suka menerima order, melakukan pembelian barang atau stock opname, maka bisnis toko online tidak cocok buat anda. Jika anda tidak suka mengambil resiko dan tidak pintar bernegosiasi, bisnis site fliping mungkin tidak pas bagi anda.
Jika anda tidak suka mengurusi produksi atau customer service, affiliate marketing sangat cocok buat anda. Jika anda ingin menjual sesuatu dengan resiko yang kecil, menjual jasa bisa jadi pilihan terbaik buat anda. Atau jika anda handal dalam menulis artikel, anda bisa menekuni bisnis internet model contextual advertising.
Yang paling penting adalah bila anda baru memulai bisnis internet , pilih salah satu model bisnis yang sesuai dengan diri anda, kuasai lalu jalankan bisnis tersebut hingga tuntas, baru anda berpindah ke model bisnis yang lainnya. Anda harus sabar, karena kesabaran adalah kunci sukses bisnis anda. Jangan mentang-mentang karena peluang usaha modal kecil, anda ambil semuanya.
Jangan sampai anda mendengar ada yang sukses dengan bisnis google adsense kemudian anda ikut google adsense, ada yang sukses dengan bisnis affiliate marketing anda berpindah ke affiliate marketing atau ada yang sukses membuat e-book anda berubah ikut-ikutan membuat e-book.
Apalagi jika anda melakukan dua atau lebih model bisnis online sekaligus. Anda bisa frustasi dan kemungkinan besar akan gagal. Setuju?
Segera temukan model bisnis internet yang cocok buat anda. Siapa tahu dari kelima model bisnis online diatas, ada yang cocok untuk anda. Terutama jika anda mencari peluang bisnis dengan modal kecil.

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Cari Peluang Usaha Modal Kecil? Ini Solusinya! (Bagian 1)

Sejujurnya, membahas peluang bisnis dengan modal kecil tidak akan ada habis-habisnya. Mayoritas orang yang berbisnis pasti berusaha sekuat tenaga untuk meminimalisasi modal yang dikeluarkan.
Baik yang bisnis sampingan atau yang bisnis utama atau yang baru terjun maupun yang sudah sedikit kawakan seperti saya yang belum juga pasif income. :) Oleh sebab itu, artikel tentang peluang usaha modal kecil ini akan saya bagi menjadi dua.
Flashback sedikit, akhir tahun 2008 saya dikenalkan oleh seorang pengusaha yang berjualan mesin pertanian. Waktu itu saya masih berkonsentrasi untuk melakukan riset pemasaran produk utama saya.
Orang ini termasuk pecinta makanan seafood. Jadi sangat pas untuk saya jadikan responden. Usut punya usut, ternyata dia bisnis internet. Hanya dalam waktu 2 tahun dia mampu membangun perusahaan dengan belasan orang karyawan beromset ratusan juta rupiah.
Kemudian saya pikir, mana salesman-nya ya? Semuanya kerja di depan komputer. Ternyata dia menggunakan google sebagai salesman-nya. Wah, ini salesman yang nggak pernah minta kenaikan gaji pikir saya.
Beda sekali dengan sales saya dulu. Sudah target nggak kena, gaji sama bonusnya minta dinaikkan. Belum lagi biaya perawatan motornya. Sejak itulah saya mulai mengamati bisnis ini.
Selama rentang waktu 1 tahun, belajar kesana kemari, akhirnya saya menyimpulkan bahwa bisnis internet termasuk salah satu peluang bisnis terbaik yang pernah saya temui. Dan menurut Hianoto dan Sukarto, kelebihan bisnis online ini adalah :
  1. Anda bisa mengoperasikan bisnis anda dimana pun anda berada selama ada komputer dan koneksi internet.
    Anda bisa kerjakan dimana saja. Kecuali kalau servernya baru down.
  2. Biaya startup atau modal awal dan operasionalnya sangat rendah.
    Anda bisa bandingkan dengan usaha konvensional lainnya. Sebagai gambaran, sewaktu saya masih membangun usaha distributor sabun, saya butuh belasan bahkan puluhan juta untuk mengawalinya dan akhirnya bangkrut.
  3. Anda bisa mengotomatisasi bisnis anda sedemikian rupa sehingga bisnis anda relatif dapat berjalan tanpa banyak karyawan atau keterlibatan anda.
    Kalau saya disuruh memilih banyak karyawan dengan sedikit karyawan, tentu saya pilih sedikit karyawan. Ini impian semua pengusaha.
Kemudian pasti anda bertanya, kira-kira berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis internet ini ya? Hanya tiga juta. Ya, 3 juta. Ti…ga…ju…taaaa…..!!! Saya dulu juga tidak menyangka. Ini keajaiban pikir saya. Belum pernah saya menemukan peluang usaha dengan modal kecil seperti ini.
Satu-satunya peluang usaha dengan modal kecil yang bisa menyainginya adalah MLM. Saya terjun di MLM sekitar akhir tahun 2003 sampai awal tahun 2005. Waktu itu saya sudah punya ratusan downline. Karena berbagai pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk berhenti. Kabarnya setelah saya ”pergi”, jaringan saya sudah mencapai angka seribu, tapi rontok semua. :)
Dan lagi, leverage bisnis bisnis ini bisa lebih dahsyat dari MLM. Dengan internet, anda bisa ketemu prospek bisnis anda di seluruh dunia! Sebagai catatan, kalau anda tidak punya uang sebesar itu, anda bisa memulainya dengan modal awal 300 ribu sambil anda berusaha mengumpulkan hingga 3 juta. Makin besar tentunya makin baik.
Tapi ingat, jangan terfokus dengan uang atau modal. Yang penting adalah anda menemukan alasan yang kuat untuk membangun bisnis online. Yang juga harus anda harus pahami bahwa membangun bisnis online tidak hanya berkutat dengan urusan hal-hal teknis seperti webhosting, FTP, MySQL, WordPress, PHP dan sejenisnya.
Banyak hal diluar hal-hal teknis tersebut yang harus anda pelajari. Silahkan anda lihat artikel saya mengenai workshop bisnis internet dan cara mempopulerkan situs web. Apalagi kalau bisnis online hanya anda kaitkan dengan jualan ebook. NO! Banyak yang bisa anda garap melalui bisnis online ini.
Intinya adalah membangun bisnis internet sama dengan membangun bisnis biasa. Pada artikel selanjutnya, Insya Allah akan saya bahas tentang model bisnis apa saja yang bisa anda lakukan di bisnis internet. So, jangan sampai ketinggalan, see ya…

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Rabu, 19 Desember 2012

Segmentasi, Targeting, Lalu… Positioningkan Produk Anda!

Kemarin dulu saya sudah pernah membahas tentang segmentasi pasar. Kemudian di episode selanjutnya, om Jack juga pernah membahas masalah targeting. Nah kurang satu, yaitu masalah positioning produk atau jasa. Soalnya segmentasi targeting positioning merupakan satu kesatuan.
Dan poin pentingnya, positioning ini merupakan core-nya strategi. Sedangkan menurut Michael Porter, strategi adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan valuable bagi pelanggan. Jadi memang klop kalau disebutkan bahwa positioning adalah core-nya strategi.
Ngomong-ngomong, anda sudah tahu positioning kan? Positioning di era klasik sering didefinisikan sebagai strategi untuk memenangi dan menguasai benak pelanggan melalui produk atau jasa yang anda tawarkan.
Tapi kalau menurut Om Hermawan Kertajaya, positioning adalah “the strategy to lead your costumer credible”. Upaya anda untuk membangun dan mendapatkan kepercayaan pelanggan. Bahasa gampangnya adalah janji yang anda tawarkan kepada konsumen yang harus anda penuhi.
Lha, kalau penjelasan lebih detailnya, positioning adalah satu, dua atau mungkin tiga manfaat yang diinginkan oleh konsumen dan yang dapat anda sediakan pada level yang lebih tinggi ketimbang pesaing anda.
Manfaat-manfaat tersebut bisa bersifat fungsional, emosional maupun ekonomis. Detailnya anda bisa baca di artikel mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sudah? Sampai di situ saja pembahasan tentang segmentasi targeting positioning? Oo, tentu tidak!
Ada 4 resep dari Om Hermawan tentang bagaimana resep membangun positioning yang tepat. Dan ini pembahasan yang paling penting dari topik kita kali ini, segmentasi targeting positioning. Langsung aja…
  1. Positioning haruslah dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan menjadi “reason to buy” alias alasan buat mereka untuk membeli produk atau jasa anda. Hal ini akan terjadi apabila positioning anda mendiskripsikan value yang anda berikan kepada konsumen anda dan value anda benar-benar merupakan aset bagi mereka. Sesuatu yang benar-benar meraka butuhkan!
  2. Positioning seharusnya mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif usaha anda. Jangan sekali-kali anda merumuskan positioning, tetapi anda ternyata tidak mampu melakukannya. Ini sangat berbahaya. Kenapa? Karena bisa over-promise-under-deliver. Dan kalau sudah begini, pelanggan akan mengecap anda telah berbohong! Kalau sudah demikian, habislah kredibiltas anda di mata pelanggan.
  3. Positioning haruslah bersifat unik sehingga dapat dengan mudah men-diferensiasi-kan diri dari para pesaing. Kalau positioning anda unik, positioning anda tersebut tidak mudah untuk ditiru oleh pesaing anda. Walhasil, positioning anda tersebut akan bertahan dalam jangka yang cukup lama!
  4. Positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis. Entah itu perubahan persaingan, perilaku pelanggan, perubahan sosial budaya dan sebagainya. Maksudnya begini. Jika ternyata nantinya postioning anda sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis, anda harus cepat mengubahnya. Dengan kata lain, anda melakukan repositioning!
Nah, begitu kira-kira pembahasan tentang segmentasi targeting positioning. Mumet ya? Kalau mumet alias pusing, ada pertanyaan seputar masalah positioning? Atau ada yang mau menambahkan?

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 

Inilah 3 Target Pasar Potensial di Era Internet

Seperti yang pernah saya tulis pada artikel yang lalu tentang pemasaran di era internet, bahwa internet telah mengubah perilaku konsumen.
Entah dalam melakukan pembelian, berhubungan dengan sesama pelanggan atau berhubungan dengan perusahaan, internet telah mengubah segalanya.
Nah, pada buku New Wave Marketing-nya Hermawan Kertajaya, beliau memaparkan ada 3 new wave ready costumer, 3 target pasar potensial. Siapa saja mereka ? Target pasar potensial pertama adalah kaum muda.
Yang dimaksud disini adalah yang berumur 30 tahun kebawah. Mereka adalah customer yang siap untuk menerima new wave marketing. Perilaku konsumen ini, si kaum muda yang dinamis, dengan cepat akan memberikan gaya hidup baru dan dengan sangat mudah menerima perubahan gaya hidup.
Kita bisa melihat bahwa mereka mampu melakukan 5 hal sekaligus, mengirim sms, nge-twit, download, upload video di youtube dan berinteraksi dengan temannya lewat facebook.
Generasi ini akan terus membentuk budaya baru dan mengglobal serta menemukan cara baru dalam berpikir, bersosialisasi dan bekerja. Perubahan gaya hidup di masa mendatang ditentukan oleh generasi ini.
Target pasar potensial yang kedua adalah wanita. Konsumen wanita adalah konsumen yang kuat dalam dunia pemasaran. Ada 3 hal kenapa wanita sangat penting dalam pemasaran.
  1. Mereka adalah konsumen yang berpengaruh.
    Faktanya, 97% pembelian dipengaruhi oleh wanita. Keperluan kantor, belanja rumah, secara rata-rata dipengaruhi oleh wanita. Kaum pria membeli peralatan rumah tetapi keputusannya dipengaruhi oleh wanita. Coba anda ingat berapa peralatan rumah tangga yang terpengaruh oleh kebiasaan ibu atau istri anda dalam berbelanja. Kemudian kaum pria membeli fashion, parfum, jam tangan semua dilakukan untuk tampil sempurna di depan wanita.
  2. Kekuatan wanita di lanskap bisnis semakin kuat.
    Dari waktu ke waktu jumlah wanita yang bekerja semakin banyak. Tidak hanya pada sektor industri, pada bidang politik-pun sekarang banyak wanita yang sudah terjun. Dan sampai sekarang, angka wanita yang bekerja diperkirakan mencapai 1 miliar di seluruh dunia.
  3. Mereka konsumtif tapi teliti.
    Secara umum wanita lebih konsumtif disbanding pria tetapi lebih bisa membelanjakan uangnya pada hal-hal yang lebih berguna. Fokus mereka ditujukan pada pendidikan dan kesehatan. Pada era new wave ini, wanita juga target market yang tepat. Mereka paling suka berinteraksi satu sama lain dan membentuk komunitas. Jika anda berhasil menghubungkan pasar potensial wanita satu dengan yang lainnya, maka anda juga bisa meng-connect-kan dengan merek atau brand anda.
Kemudian target pasar potensial yang terakhir adalah netizen. Netizen adalah sebutan untuk warga pengguna internet. Dari hari ke hari pengguna internet semakin meledak.
Jika pada awal tahun 2000 pengguna internet di Indonesia di bawah 1 juta orang, kini pengguna internet di Indonesia diperkirakan lebih dari 30 juta orang.
Mereka adalah orang yang setiap harinya ter-connect dengan internet. Mencari informasi produk, berhubungan dengan teman, semua dilakukan dengan menggunakan fasilitas internet. So, anda harus punya strategi internet marketing yang handal jika ingin membidik target pasar netizen.
Sudah jelas sekarang? Itulah 3 target pasar potensial yang harus anda ketahui. Maka dari itu, siapkan produk atau jasa anda sebaik mungkin agar bisa diterima satu atau lebih dari ketiga target potensial di atas.
Sampai disini dulu pembahasan saya mengenai target pasar potensial di era internet, kurang lebihnnya saya mohon maaf…

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Selasa, 18 Desember 2012

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 2)

Mari kita lanjutkan sambungan dari artikel bagaimana cara menetapkan target pasar yang tepat bagian 1. Kemarin saya menyebutkan bahwa ada 3 hal yang harus anda lakukan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih tersebut layak untuk anda jadikan target pasar ataukah tidak. Tiga hal tersebut adalah :
1. Ukuran pasar atau Pangsa Pasar
Anda harus bisa melihat berdasarkan pengamatan dan fakta dari riset pasar berapa besarnya pangsa pasar pada segmen pasar yang anda tuju. Apakah ukuran dari jenis pasar yang menjadi target anda itu memungkinkan untuk menghasilkan laba yang memadai bagi usaha anda ataukah tidak?
Jika terlalu kecil sehingga tidak bisa menghasilkan laba yang cukup bagi usaha anda, sebaiknya anda tinggalkan. Walaupun  ide bisnis anda terlihat sangat brilliant dan tidak ada duanya!
2. Persaingan
Siapa saja pesaing anda dan pesaing utama anda di segmen pasar tersebut? Seberapa jauh mereka bisa memuaskan pasar yang ada? Seberapa besar tingkat loyalitas pasar pesaing?
Berapa besarnya pasar dari pesaing yang memungkinkan untuk keluar mencoba layanan yang baru? Anda harus mencari tahu segera karena hal tersebut berhubungan dengan poin ketiga di bawah ini!
3. Kapabilitas Organisasi Anda
Kapabilitas organisasi adalah kemampuan organisasi yang anda miliki untuk melayani manfaat yang diinginkan  pasar sasaran anda tadi dengan catatan, anda harus lebih baik dari para pesaing.
Misalnya jenis usaha anda adalah usaha cuci motor. Manfaat utama yang diinginkan customer cuci motor  adalah kecepatan membersihkan motor dan kebersihannya.
Sekarang pertanyaannya adalah, mampukah organisasi anda menyediakan layanan cuci motor yang lebih cepat dan bersih di mata konsumen dibanding dengan layanan pesaing anda? Inilah yang disebut kapabilitas organisasi. Untuk itu rancangan desain produk dan jasa anda sangat penting pada tahapan ini.
Jika ketiga parameter diatas tidak mampu anda jawab atau jawabanya adalah tidak, maka anda harus melupakan target sasaran ini. Anda bisa beralih pada segmen pasar lain yang bisa menjawab ketiga parameter diatas. Jadi, selamat memilih target market anda…

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Cara Bagaimana Menentukan Target Pasar yang Tepat (Bagian 1)

Sekarang mari kita diskusi tentang bagaimana cara menentukan target  konsumen yang benar. Bahasan kali ini agak rumit. Jadi anda harus baca pelan-pelan, karena targeting merupakan salah satu pondasi utama dalam strategi pemasaran.
Targeting juga termasuk penentu berhasil tidaknya sebuah produk laku di pasaran. Jadi kalau ada yang kurang jelas anda bisa tanyakan lewat kotak komentar. Insya Allah saya akan jawab, kalau saya bisa lho… :)
Ok, mari kita bahas. Perlu anda ketahui bahwa kesalahan membidik target pasar bisa mengakibatkan terbuang sia-sia sumberdaya yang telah anda keluarkan. Saya pernah terangkan pada artikel yang lalu tentang segmentasi pasar.
Anda harus paham bahwa pada dasarnya setiap produk mempunyai konsumen  sendiri-sendiri. Membuat sebuah produk untuk semua jenis konsumen adalah hal yang mustahil. Mengapa? Karena setiap orang mempunyai selera dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Gampangnya seperti ini, jika tetangga anda suka motor sport, apakah anda juga suka motor sport? Belum tentu kan? Bisa jadi anda lebih suka motor yang ringan  seperti motor matic. Atau lebih parah lagi, anda nggak suka kedua-duanya. Anda lebih suka mobil barangkali. Kalau yang ini mah kemaruk namanya, ha..ha..ha..
Nah, untuk menentukan targeting ada dua langkah awal yang harus anda  lakukan.
1.    Menentukan Kelompok-Kelompok Pembeli
Pertama-tama, anda tentukan kelompok-kelompok pembelinya. Dalam  menentukan kelompok pembeli (biasa disebut segmentasi pasar), anda  jangan terjebak pengelompokan hanya berdasarkan demografi semata.
Anda juga harus lihat kebiasaan mereka dalam melakukan pembelian. Misalnya kelompok pecinta kuliner malam hari. Mereka ini kebiasaannya makan lagi setelah mereka makan malam. Bisa jam 12 malam bahkan  ada yang makan jam 2 pagi. Mentong kalau orang Jawa Timur bilang.
Di sini anda bisa lihat ada banyak kelompok pembeli. Ada yang suka bakmi Jawa, ada yang suka gudeg, ada yang demen nasi jamblang atau ada yang hobinya makan di angkringan.
Kemudian anda pilih salah satu dari kelompok pembeli tersebut. Misalkan  pecinta gudeg. Dari sini anda masih bisa menyempitkan lagi, istilahnya  pasar ceruk, menjadi segmen pasar pecinta kuliner malam hari gudeg Jogja yang kering dan tidak begitu manis. Paham kan?
2.    Menentukan Manfaat-Manfaat Utama yang Dicari oleh Kelompok  Pembeli Pada Suatu Produk
Setelah poin pertama sudah anda tentukan, langkah selanjutnya adalah  mengetahui manfaat utama yang paling dicari oleh target konsumen anda  tadi. Masih menggunakan contoh segmen pasar pecinta gudeg, anda harus cari tahu apa yang paling mereka inginkan.
Apakah yang paling mereka inginkan adalah warung gudeg yang tempatnya santai supaya mereka juga bisa nongkrong. Atau yang paling mereka inginkan adalah gudeg yang porsinya tidak begitu banyak tetapi harganya relatif murah. Pokoknya, anda harus cari tahu apa yang paling diinginkan kelompok pembeli tersebut.
Dan ingat, kedua hal di atas bisa anda dapatkan jika dan hanya jika anda melaksanakan riset konsumen. Jadi anda tidak boleh menebak-nebak tanpa ada data yang valid. Akibatnya bisa fatal. Silahkan anda baca artikel saya tentang riset pasar jika anda tidak percaya.
Jika kedua hal tersebut sudah anda dapatkan, maka anda bisa masuk ke langkah selanjutnya, yaitu menguji pasar. Ada 3 hal yang harus anda perhatikan untuk menguji apakah segmen pasar yang anda pilih layak untuk dijadikan target pasar anda atau tidak. Ketiga hal tersebut bisa anda ketahui pada artikel saya selanjutnya. So don’t miss it, see ya…

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Minggu, 16 Desember 2012

Tips Pengusaha Membahagiakan Karyawannya


SALAH SATU kunci rendahnya turn over karyawan di perusahaan adalah dengan membuat para karyawan tersebut bahagia di tempat kerja dan dapat menikmati pekerjaannya. Masalahnya, bukan hal yang mudah bagi seorang manajer untuk dapat mengenali gejala apakah karyawannya bahagia di tempat kerja atau justru sebaliknya.
Ada beberapa gejala yang dapat dilihat ketika seorang karyawan harus mulai mendapat perhatian khusus berkaitan dengan rasa unhappy terhadap pekerjaannya:
1. Datang terlambat dan sering mengaku sakit.
Untuk seorang karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya, datang terlambat dan alpha dalam presensi, sebisa mungkin tentunya akan dihindari. Untuk itulah, tidak salah jika seorang manager mewaspadai beberapa karyawan yang menunjukkan gejala seperti itu.
Perlu juga bagi manager untuk lebih jeli melihat alasan-alasan apakah yang digunakan karyawan ketika tidak hadir. Jika macet dan urusan pribadi sering muncul sebagai alasan, maka bisa jadi karyawan tersebut sedang melirik peruntungan lain dengan pekerjaan baru.

2. Saat makan siang atau coffee break, seorang karyawan menghabiskan waktu lebih lama.
Tidak salah bagi perusahaan untuk memberikan jeda makan siang atau free coffee break untuk karyawan, akan tetapi jika seorang karyawan justru memanfaatkan waktu istirahat tersebut secara berlebihan dan terlambat bekerja, boleh jadi karyawan tersebut tidak puas dengan tempat kerjanya.

3. Karyawan tidak lagi produktif atau level produktivitasnya anjlok.
Perhatikan gerak-gerik karyawan saat bekerja, adakah di antara mereka yang terlalu sering melihat jarum jam? Biasanya, tipe karyawan seperti itu tidak cukup senang dengan pekerjaannya. Datang terlambat dan keluar dari kantor secepatnya adalah hal yang paling mereka inginkan.
Konsekuensi logisnya, tentu adanya penurunan produktivitas. Jadi jangan menunda untuk segera melakukan pertemuan dan komunikasi personal. Segera cari tahu faktor apa yang menyebabkan ia tidak puas dalam bekerja dan tawarkan solusi yang tepat.

4. Karyawan yang suka menarik diri dari rekan-rekannya.
Karyawan yang puas akan pekerjaannya cenderung lebih senang bersosialisasi dengan koleganya. Jika Anda adalah seorang manager dan mendapati karyawan Anda mulai menarik diri dari pergaulan kantor, bisa jadi ia sedang memiliki masalah. Karyawan yang bermasalah cenderung mudah tersinggung dan terpancing untuk marah.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan manager untuk menyikapi anak buahnya yang “tidak bahagia” di tempat kerja tersebut.

1. Berikan prospek karir yang jelas.
Karyawan umumnya sangat ingin tahu “nasib masa depan” mereka di perusahaan tersebut. Untuk itulah, seorang karyawan harus sering dilibatkan dalam penggarapan proyek penting dan menarik. Selain itu, program training dan pengembangan harus rutin dilakukan.

2. Kenali pentingnya keseimbangan hidup dalam bekerja.
Di luar lingkungan kantor, seorang karyawan adalah juga seorang ayah, ibu, saudara dan peranan lain di keluarga dan masyarakat. Itu berarti tidak ada seorang karyawan pun yang ingin tetap tinggal di kantor di luar jam kerja ketika sebenarnya waktu itu dapat mereka pergunakan untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman-temannya. Seorang manajer harus peka dengan itu.

3. Hargai dan akui keunggulan mereka.
Setiap manusia umumnya memiliki sifat alami yakni ingin dihargai dan memperoleh pengakuan atas hasil kerja kerasnya. Jadi ketika seorang karyawan melakukan pekerjaan dengan baik, janganlah ragu untuk memberikan pujian. Demikian juga ketika ia menyumbangkan ide kreatifnya, berilah kepercayaan.

4. Dengarkan dan berilah saran yang membangun.
Ketika seorang karyawan didengarkan aspirasinya, kepercayaan diri dan kemampuan berpikir kreatif akan terstimulasi. Oleh karenanya, penting bagi manager untuk mau mendengar. Dan apabila karyawan membuat kesalahan, bantulah dengan saran-saran yang membangun.

Karyawan yang puas dan mencintai pekerjaannya adalah kunci suksesnya produktivitas. Jadi, tidak salah bagi manager untuk mencoba mengaplikasikan tips di atas untuk para karyawannya.

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber )  

Revolusi HR di Era Digital


TANPA bantuan data dan angka-angka, kita memang tidak merasakan betapa dunia ini berpacu dengan kecepatan tinggi. Saat ini, masing-masing individu di belahan bumi sudah saling terkoneksi satu sama lain, yang entah secara pribadi, maupun berkelompok telah menjadikan gelombang raksasa trafik lalu-lintas di dunia maya. Dan semua percepatan ini, dipicu oleh kehadiran social media.

Demam jejaring sosial memang ditandai dengan situs-situs web 2.0, yang memungkinkan para angotanya bisa saling terlibat dalam percakapan. Web 2.0 sendiri jelas menjadi revolusi di dunia internet, ketika sebelumnya – dalam periode yang sangat lama – orang hanya disuguhi dengan percakapan satu arah.
Diantara banyaknya situs jejaring social, tentu kita mengenal salah satunya, yakni Friendster. Situs ini berhasil mencuri perhatian saat diluncurkan pada 2002, di mana Friendster sebenarnya sudah memperkenalkan fitur-fitur untuk berbagi video, foto, pesan dan komentar dengan anggota lain melalui profil dan jaringan mereka. Tak pelak, Friendster langsung digemari di kalangan anak-anak muda.
Sayang, Friendster tak kuasa membendung arus kehadiran Facebook pada 2004, yang tampil mencolok dengan desain yang lebih fresh dan fitur-fitur yang lebih atraktif. Facebook bahkan memaksa Friendster berganti haluan, dan kabar terakhir Friendster kini lebih mengkhususkan sebagai situs permainan. Sangat berbeda desain bisnisnya ketika pertama kali ia masuk ke pasar.

Hingga saat ini Facebook memang masih meraja-lela. Bahkan jumlah membernya, jika diibaratkan sebagai sebuah negara, maka Facebook bisa menduduki posisi empat negara yang berpenduduk terbesar di dunia. Namun sekali lagi teknologi itu tak pandang bulu.
Di tengah asyik-asyiknya Facebook menjadi market leader, Twitter menyodok ke permukaan. Diluncurkan pada 2006, Twitter memberikan pengalaman beraktualisasi diri secara lebih smart. Kenapa smart? Ya, karena Twitter hanya mengijinkan Anda berbagi apapun dalam space yang sangat terbatas. Tentu saja Anda mesti berpikir dulu, apa yang bisa Anda katakan dengan 140 karakter.

Belum habis masa keemasan Facebook dan Twitter, lagi-lagi teknologi menghadirkan sejarah. Pinterest yang dikembangkan sejak Desember 2009 dan diluncurkan sebagai beta tertutup pada Maret 2010, yang hingga saat ini hanya menerima pendaftaran melalui invitation, berhasil tampil sebagai primadona baru.
Diantara situs jejaring sosial tersebut, pendatang lama yang tetap eksis dan justru makin berkibar, tentu saja adalah LinkedIn. Muncul pertama kali pada 2002, awal 2012 ini, LinkedIn baru saja mengumumkan kalau jumlah member globalnya sudah mencapai 150 juta professional. Di mana, 1 juta lebih dari member tersebut berasal dari Indonesia.

Kenapa social media ini mencari topik menarik untuk diperbincangkan, ini tak lain bahwa trend HR ke depan memang identik dengan adopsi teknologi terbaru dan harus mendekatkan dengan user yang makin techie. Tentu bukan rahasia lagi kalau Facebook, yang didalamnya ada salah satu aplikasi bernama BranchOut, kemudian Twitter, dan LinkedIn adalah tools hebat dalam menjaring kandidat terbaik di pasar.
Bahkan, khusus LinkedIn, tentu tidak ada yang menyangkal bahwa ia adalah salah satu tools terbaik untuk rekrutmen. Tak heran jika banyak perusahaan besar maupun skala UKM yang menggunakan situs seperti LinkedIn untuk mencapai klien yang potensial. LinkedIn bisa bertindak sebagai website fungsional untuk mengaitkan orang dengan bisnis yang dimilikinya.

Efektivitas LinkedIn terukur dari hasi sebuah survey yang menegaskan bahwa sekitar 76,9% dari penggunanya menyebut terbantukan ketika mereka melakukan penelitian di berbagai perusahaan. Sebanyak 68,8% mengatakan LinkedIn membantu mereka berhubungan kembali dengan rekan bisnisnya yang dulu, dan 49,7% mengatakan LinkedIn telah berhasil membangun hubungan jaringan baru dan dapat mempengaruhi pelanggan potensial.

Data yang ditulis di Mashable.com berikut ini memang mengejutkan, dan ini hanya snapshop betapa dunia sedang berubah sangat cepat. Bahwa dalam setiap 60 detik, telah terjadi banyak hal di belahan bumi ini, diantara:

700.000 message sent yang beredar di Facebook
20,000 new posts on Tumblr
175.000 kicauan di Twitter
12,000 new ads on Craigslist
1.090 visitors di Pinterest
1500+ blog posts
600 new videos (25+ hours worth) on YouTube

Lantas pertanyaannya, apakah data-data ini berkaitan dengan HR sehingga orang HR harus aware? Bisa jadi jawabannya adalah tidak langsung. Namun bagaimana kalau ternyata ada 1 atau lebih karyawan Anda adalah termasuk bagian dari data-data tersebut di atas? Anda yang memutuskan.

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 

6 Tips Menghargai Karyawan Anda

SALAH SATU tantangan manajemen perusahaan adalah mempertahankan karyawan-karyawan terbaiknya. Seringkali kita menemukan beberapa karyawan yang sudah bertahun-tahun bekerja, mengalami pengenduran motivasi yang mengakibatkan turunnya performance dari hari ke hari. Perusahaan yang memerhatikan permasalahan ini, mungkin akan melakukan penelitian atau menerapkan trial and error sebagai solusi menumbuhkan kembali motivasi karyawan.
Namun kadang proses mengenali karyawan ini dipandang memiliki pemborosan biaya dan belum tentu efektif. How to manage your employee with low cost? Berikut ini 6 cara yang bisa diterapkan atasan untuk menunjukan betapa berharganya karyawan yang mereka miliki:

1. Fleksibel waktu.
Berikan waktu yang tidak mengikat kepada karyawan. Beberapa perusahaan memang kebanyakan menerapkan office hours kepada staffnya. Namun sudah saatnya, memberlakukan quality time, dengan memaksimalkan waktu kerja dan menghindari lembur. Karyawan akan merasa perusahaan menghargai kesehatannya dengan tidak memporsir jam kerjanya hingga larut malam.

2. Beri waktu rehat untuk liburan.
Sisihkan beberapa hari dalam setahun untuk karyawan meninggalkan rutinitas kerjanya. Refreshing seperti itu akan menumbuhkan kembali semangat kerja setelah bosan dengan urusan kantor.

3. Tunjangan kesehatan.
Sehat adalah faKtor penting bagi manusia. Apalagi biaya kesehatan saat ini tidak murah, karyawan akan berpikir 2 kali bila harus menghabiskan biaya besar hanya untuk mengecek kesehatan. Seyogyanya, perusahaan memberikan tunjangan kesehatan secara loyal kepada karyawannya guna meningkatkan produktifitas karyawan dan menghindari gejala penyakit yang tidak diinginkan.

4. Ciptakan ruangan kantor yang bersih dan nyaman.
Budaya bersih ini tidak hanya tugas office boy (OB) kantor, tapi semua karyawan termasuk manajer perusahaan. Bekerja di tempat yang rapi dan teratur akan meningkatkan semangat kerja.

5. Gratis makan siang.
Bila kondisi keuangan perusahaan tidak memungkinkan untuk membiayai makan siang karyawan setiap hari, coba kurangi beberapa pengeluaran yang tidak perlu untuk biaya makan siang gratis paling tidak seminggu sekali atau sebulan sekali saja. Buktikan, karyawan pasti akan menunggu-nunggu hari itu tiba.

6. Hargai usaha karyawan.
Ketika karyawan harus bekerja berjam-jam di saat yang lain menghabiskan waktunya bersama keluarga atau temannya, di saat itu sebenarnya mereka ingin dihargai. Berikan hadiah kecil seperti hadiah atau kiriman bunga dengan ucapan pribadi untuk mengakui kontribusi mereka selama ini.

Tentu masih ada banyak langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan, namun bisa berdampak besar. Tidak harus mahal, namun ketulusan dalam merangkul karyawan jelas akan lebih bermakna. (portalhr.com)

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 

Selasa, 11 Desember 2012

3 Pertanyaan Penting untuk Mendapatkan Karyawan Optimal


MEMBICARAKAN bagaimana karyawan bisa merasa engaged, enabled dan energized menarik ketika ditanyakan mana yang lebih penting. Gambaran ketiga poin yang menyerupai lingkaran berarsir dalam diagram venn, saat ketiga lingkaran bertindih satu sama lain, maka akan terbentuk sebuah bagian yang lebih gelap atau pekat. Ini menunjukkan bahwa, dengan hanya menerapkan satu hal bisa jadi sudah bagus, akan tetapi hal tersebut tidak akan cukup untuk mencapai hal-hal yang istimewa tanpa ada peran kedua hal lainnya.
Contoh berikut ini akan mempertegas pemahaman bagaima engaged, enabled dan energized menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Seekor hamster dalam lintasan larinya bisa kita jadikan sebagai analogi. Mungkin binatang tersebut memang berlari dengan penuh energi (energized) akan tetapi tidak panjang jarak yang akan ia tempuh. Lain halnya jika ia dapat menggelindingkan roda tersebut di atas lintasan yang datar.

Contoh lain adalah saat seorang cadet junior yang masih baru, dilibatkan dalam sebuah pasukan (engaged). Rasa peduli terhadap pasukan dan semangat untuk membela Negara tentunya ada, akan tetapi tanpa training dan dukungan penuh dari senior ia tidak akan banyak berguna bagi pasukannya. Terakhir, ketika seorang remaja diberikan kebebasan untuk menjalani hidupnya (enabling), belum tentu ia dapat memberikan hasil yang bagus seandainya ia tidak diberi tantangan-tangangan.

Dalam catatannya Adrian Gostick and Chester Elton (author “All In: How the Best Managers Create a Culture of Belief and Drive Big Results”) yang ditulis di fastcompany.com, mereka melihat bahwa banyak organisasi melakukan assessment untuk melihat keterlibatan karyawan dengan menggunakan survei sikap (attitude survey) atau survey kepuasan dan produktivitas karyawan (pulse survey). “Akan tetapi untuk mengarahkan karyawan pada tujuan yang lebih nyata dan move forward, para manajer juga harus melakukan survey untuk mengetahui kemampuan karyawan merealisasikan kreativitasnya (enable) dan semangat yang dimiliki karyawan tersebut (energized),” ujar mereka.

Selanjutnya untuk menentukan tingkat E (Engaged) + E (Enable) + E (Energized) dalam sebuah level korporasi, maka survey kuantitatif perlu dilakuakan. Penting pula untuk dicanangkan focus group dan benchmarking terhadap organisasi lan daam industri sejenis. Dan untuk melihat dinamika spesifik dalam tim-tim tertentu, seorang manajer dapat melakukan analisis sederhana. Kuncinya adalah bagaimana si manajer dapat menginterpretasikan percakapan dan dialog face-to-face dengan karyawan.

Berikut adalah 3 pertanyaan yang dapat membantu manajer melihat apakah karyawan mereka termasuk dalam kategori tidak terlibat (dis-engaged), tidak teraktivasi/tidak berkemampuan (dis-enable) dan tidak termotivasi (un-energized).
a. Apakah Anda memiliki karyawan yang peduli terhadap organisasi, tetapi sudah cukup muak dan lelah terhadap organisasi?
b. Apakah Anda memiliki orang-orang yang bersemangat untuk melakukan hal-hal besar, tetapi merasa tertahan dan tidak dapat menjalankannya?
c. Apakah Anda memiliki karyawan yang peduli, tetapi tidak dapat fokus terhadap perilaku yang benar?

Setelah melihat pertanyaan di atas, mungkin tergambar jelas beberapa karyawan yang memiliki diskripsi sesuai jawaban pertanyaan itu. Lalu haruskah karyawan tersebut dianggap sebagai “anak yang bermasalah” dan disingkirkan dari perusahaan. Tidak selalu demikian. Jika memang concern perusahaan adalah untuk mengkondisikan karyawan sebagai E+E+E people, maka tindakan koreksi masih bisa dilakukan.

Katakanlah seorang karyawan yang memiliki ide-ide bagus dan sangat bersemangat, tetapi ia terlalu fokus pada sesuatu yang menjadi passionnya yakni memperbaharui web pribadi, dan itu yang membuat tugas utama di kantor keteteran. Hal seperti itu harus disiasati.

Juga misalnya ada seorang karyawan yang sangat produktif dalam beberapa tahun dan bahkan tak akan mengatakan “tidak” untuk pekerjaan-pekerjaan baru. Orang seperti itu sebenarnya loyal. Akan tetapi tekanan yang menghimpitnya membuat dia kehilanggan semangat dan membuatnya mudah marah dan kewalahan. Karyawan seperti itu, dibayar berapapun tak akan pernah merasa cukup. Semangat kerja itulah yang harus diperbaiki.

Pada akhirnya, akan menjadi sia-sia apabila seorang karyawan merasa memiliki kerterlibatan terhadap apa yang ia kerjakan, tetapi tidak memiliki energi atau semangat untuk terus meningkatkan kinerjanya dan juga tidak memiliki kemampuan untuk merealisasikan ide kreatifnya demi tujuan prioritas tim. Setiap pendorong tidak akan cukup untuk mempertahankan kesuksesan seorang karyawan tanpa diseimbangkan dengan dua faktor pendorong lainnya.

( Sumber: Dikelolah dari berbagai Sumber ) 

Efektivitas Penanganan Komplain

Setiap komplain yang disampaikan oleh para pelanggan yang mempunyai problem, haruslah disambut dengan ucapan terima kasih oleh front-line staff. Perusahaan perlu mengucapkan terima kasih, karena mereka yang komplain masih menjadi pelanggan. Mereka berterima-kasih karena pelanggan yang komplain masih memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk melakukan recovery.

Inilah langkah pertama yang harus dilakukan oleh front-line staff “mengucapkan terima kasih”. Seringkali, mengucapkan terima kasih bukanlah hal yang sulit dilakukan. Yang menjadi masalah, apakah front-line staff mampu melakukan dengan tulus. Gerakan tubuh dan pancaran sinar mata serta senyuman yang menyertai, adalah lebih penting dari sekedar kata-kata. Tak mengherankan, pengembangan attitude terhadap jajaran customer service sangatlah penting. Mereka perlu diyakinkan bahwa pelanggan yang komplain ini masih memberikan kesempatan kedua.

Kata kedua dalam menangani komplain adalah maaf. Front-line staff atau bagian customer service yang melayani komplain, perlu mengucapkan maaf setelah mengatakan kata terima-kasih. Pada umumnya, setelah kata ini, emosi pelanggan yang komplain pastilah reda. Hanya pelanggan yang sungguh-sungguh marah dan mempunyai problem dengan personality yang kemarahannya tidak reda mendengar kata-kata maaf.
Sekali lagi, tanpa disertai attitude yang benar-benar berorientasi pelanggan, tidaklah mudah mendidik karyawan untuk melakukan hal ini. Yang lebih sering adalah reaksi spontan untuk bertahan dan membela diri. Ini terutama terjadi bila standar layanan terhadap penanganan komplain tidak jelas. Ini juga bisa terjadi, bila karyawan tidak memiliki empowerment atau tidak memiliki wewenang menangani komplain. Bisa juga terjadi karena front-line staff ragu-ragu, siapa sesungguhnya yang menjadi atasannya; apakah pelanggan atau manajernya.

Penanganan komplain akan lebih efektif bila kemudian front-line staf mampu mencari informasi dari pelanggan. Hal ini penting sebagai dasar untuk memberikan solusi yang tepat. Selain itu, informasi yang diperoleh akan sangat berguna bagi perusahaan untuk memperbaiki standar layanan atau langkah-langkah perbaikan secara internal di masa mendatang. Pelanggan yang sudah mulai reda kemarahannya, biasanya cukup mudah untuk diminta informasi lebih lanjut.

Setelah itu, pelanggan biasanya akan minta kepastian bahwa perusahaan tidak akan melakukan hal ini lagi. Jadi, kata “terima kasih”, “maaf”, perlu diikuti, “kami berjanji hal tersebut tidak terulang lagi”.
Yang kemudian paling penting adalah langkah kongkrit terhadap penanganan komplain. Ini harus dilakukan secepat mungkin. Waktu adalah faktor kritikal dalam penyelesaian komplain. Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas hal ini.
Lalu, dari manakah kita tahu bahwa penanganan komplain yang dilakukan oleh karyawan kita efektif ? Tidak ada cara lain, kecuali harus melakukan pengukuran melalui suatu riset pasar. Kepada pelanggan, dapat ditanyakan tingkat kepuasannya setelah melakukan komplain.
Salah satu analisa yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan decision tree. Dalam hal ini, pelanggan pertama-tama dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu mereka yang mempunyai problem dengan pelanggan yang tidak mempunyai problem. Dari responden yang mempunyai problem, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu responden yang melakukan komplain dan responden yang tidak melakukan komplain. Akhirnya, responden yang melakukan komplain, dibagi dalam dua grup, yaitu mereka yang sudah mendapatkan tindakan penyelesaian dan mereka yang merasa bahwa tidak ada tindakan penyelesaian dari perusahaan.

Dengan hal ini, diperoleh 4 grup pelanggan. Setiap grup pelanggan ini, kemudian dilakukan pengukuran terhadap kepuasan mereka. Dengan analisa seperti ini, perusahaan akan mampu untuk mengidentifikasi dua hal. Pertama, sejauh manakah perusahaan sudah dipersepsi menyelesaiakan komplain ? Kedua, apakah mereka yang komplain relatif lebih puas dibandingkan dengan mereka yang tidak komplain ?
Berdasarkan survei yang sering dilakukan oleh Frontier, perusahaan dikatakan sudah menyelesaikan pekerjaan komplain secara baik, bila sekitar 90% pelanggan yang komplain mengatakan “ya”. Harus diakui, angka ini sulit mencapai 100% terutama bila komplain yang dilakukan sudah disertai dengan kurang tulusnya pelanggan. Bisa juga terjadi karena perusahaan sejak semula sudah salah dalam memilih sebagian pelanggannya.

Pelanggan yang komplain dan yang sudah diberikan penyelesaian, sangatlah mungkin tingkat kepuasannya lebih tinggi daripada pelanggan yang tidak komplain. Bila tidak, besar kemungkinan penyelesaian komplain tidak efektif, kurang cepat atau tidak tuntas.
Bahkan ada kemungkinan bahwa tingkat kepuasannya akan lebih tinggi dari mereka yang tidak pernah mempunyai problem. Bila hal ini terjadi, perusahaan tersebut dapat dikatakan mempunyai kemampuan yang sangat efektif dalam menangani komplain. Bagi mereka, komplain adalah kesempatan yang terbaik untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai hasil seperti ini, sungguhlah tidak mudah. Kurang dari 10% perusahaan di Indonesia yang mampu melakukan hal ini.

sumber : www.marketing.co.id

5 Langkah Perbaiki Customer Service

Pelayanan pelanggan adalah bagian yang menyatu dari segala bisnis atau perusahaan. Profesi apapun yang menyangkut interaksi dengan publik pasti memerlukan pelayanan pelanggan yang bagus supaya mampu mendapat pelanggan baru dan meretensi pelanggan yang sudah ada. Fundamental dari pelayanan pelanggan sebenarnya mudah untuk diterapkan, tapi kita harus diingatkan terus menerus akan dasar-dasarnya.

Pekerjakan hanya orang yang senang berhubungan dengan orang lain
Beberapa orang merasa nyaman bekerja berhubungan dengan mesin dan komputer, sementara beberapa orang lain merasa lebih nyaman bekerja jika berhubungan dengan orang lain. Pastikan Anda mempekerjakan orang yang sesuai. Orang yang gemar berhubungan dengan orang lain cenderung lebih bisa berlaku ramah dan mempunyai empati untuk orang lain. Keahlian untuk problem solving adalah nilai plus tersendiri.

Adakah Pelatihan yang Teratur
Program pelatihan pelayanan pelanggan adalah hal yang penting. Program ini seringkali berupa role play yang berisi beberapa skenario yang mencerminkan situasi sesungguhnya di lapangan. Pelatihan seperti ini mampu untuk mendorong perilaku yang lebih peduli kepada pelanggan.

Berikan Wewenang
Berikan wewenang yang cukup untuk semua karyawan yang bekerja di pelayanan pelanggan untuk mengambil keputusan tertentu, tanpa harus melibatkan Anda atau orang lain. Panduan pelayanan pelanggan yang jelas dan rinci diperlukan dalam hal ini. Ketika karyawan mampu mengambil keputusan dengan cepat dan baik, pelanggan pun akan terlayani dengan lebih baik dan cepat. Jangan lupa untuk memberikan penghargaan jika ternyata keputusan yang diambil mampu untuk memecahkan masalah.

Berikan Kesempatan Pelanggan untuk Memberi Feedback
Anda bisa mengadakan survei secara acak untuk mengumpulkan opini dan saran pelanggan. Para pelanggan Anda biasanya akan senang memberikan saran-sarannya. Pastikan saluran untuk menyalurkan suara pelanggan terjamin dengan baik kelancarannya dan bisa direspons dengan cepat. Pastikan pula jika benar-benar ada keluhan atau saran, maka ada tindakan nyata dari perusahaan yang cepat dan baik untuk meresponsnya. Jika tidak, ini akan menjadi bumerang untuk Anda sendiri.

Berikan Kejutan Kepada Pelanggan
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada menerima kejutan yang berguna seperti value lebih dalam pelayanan atau bonus. Berikan tindakan atau pelayanan yang belum diminta atau bahkan belum diharapkan para pelanggan. Hal ini dijamin mampu memenangkan hati sebagian besar pelanggan. Jika pelayanan yang diberikan sudah pernah diberikan oleh pesaing lain, maka pelanggan tidak akan merasakan istimewanya pelayanan Anda.

sumber : marketing.co.id

Trik Membuka Kantung & Memanen Jamur

Proses ini merupakan tahap akhir dari rangkaian proses pembudidayaan jamur. Pada proses ini perlu pengetahuan dalam hal pemotongan / pembukaan kantung yang sudah ditumbuhi jamur dewasa.

Pemotongan kantung itu sendiri berbeda-beda, tergantung dari tipe dari jamur itu sendiri. Walaupun proses ini sebenarnya sederhana, akan lebih baik jika para pembudidaya jamur tahu bagaimana cara membuka kantung dan memanen jamur.

Hal ini diperlukan agar hasil pemotongan dan pemanenan jamur berlangsung dengan lancar dan baik hasilnya

A. MEMBUKA KANTUNG JAMUR1. Bersihkan sekeliling dan di dalam ruangan penumbuh badan jamur menggunakan sapu ijuk atau pembersih debu.

2. Pindahkan bibit jamur yang dewasa ke ruangan penumbuh badan jamur dengan menggunakan trolly. Letakkan kantung di dalam rak yang disiapkan.

3. Membuka kantung disesuaikan dengan jenis jamur.


  • Jamur Tiram (pleurotus ostreatus) : lepaskan kapas penyumbat.

  • Hed Lom (lentinus polychrous) dan potong kantung plastik pada bahu kantung dengan menggunakan pisau atau cutter.

clip_image004


  • Jamur Kuping (auricularia polytricha) : potong bagian sisi kantung plastik, berikan sebanyak 4 potongan secara vertikal di sekitar sisi samping kantung jamur.

B. PEMANENAN1. Cari jamur yang sudah dewasa.

Jamur siap untuk dipetik 2-3 hri setelah pertamakali mekar. Ambil jamur dengan hati-hati, pegang tangkai jamur kemudian tarik keluar dengan pelan-pelan. Catatan Penting : jamur harus dipanen pada waktu yang tepat. Jika terlalu besar, masa kesegaran semakin berkurang dan rasa tidak manis lagi. Jika terlalu kecil harganya tidak terlalu bagus. Pemanenan dilakukan dua sampai tiga kali dalam sehari.2. Letakkan jamur di keranjang, sekitar 5-8 kilo per keranjang. Batang jamur dikupas supaya jamur menjadi bersih. Taruh jamur ke dalam keranjang.

clip_image007

3. Timbang seluruh berat jamur. Catat seluruh data yang ada.

clip_image008

Catatan penting : satu kantung jamur harusnya menghasilkan antara 250-350 gram jamur setiap 4-5 kali pemetikan.(sumber gambar : http://www.usahajamur.co.cc/, www.fao.org, sumber referensi : www.fao.org)

Tiga Metode Pasteurisasi Kantung Substrat Pada Jamur

Pasteurisasi diperlukan untuk melengkapi pembuatan substrat yang steril.

Jika tidak dipasteurisasi disebabkan tidak cukupnya waktu pada ruang pasteurisasi atau karena suhu yang tidak memadai, bibit akan terkontaminasi sehingga mengakibatkan perkembangan yang buruk pada jamur.

Masalah lain yang akan timbul adalah jamur menjadi busuk. Langkah pasteurisasi ada 3 cara :

A. PASTEURISASI DENGAN CARA SEDERHANA
1. Persiapan peralatan antara lain : tong yang digunakan untuk pemanas (gunakan drum yang berukuran 200 liter), kayu bakar, serta penyaring dari bambu atau kawat (tinggi 5 inci dan disesuaikan dengan ukuran drum).
clip_image001

2. Bersihkan tong pemanas dan isi air setinggi 4 inci.

clip_image002
3. Letakkan penyaring kawat/ bambu diatas air setinggi 1 inci.
clip_image003
4. Letakkan kantung-kantung di tempat pasteurisasi sampai penuh (80-100 kantung).
clip_image004
5. Tutup semuanya dengan dua lapis karung goni bekas karung beras.
clip_image005
6. Letakkan plastik diatas karung dan tutup hingga rapat.
clip_image006
7. Nyalakan api dan jaga nyala api pada suhu 90-100 derajat celcius selama 3-4 jam. Penting : suhu harus konstan dan harus ada air di dalam drum.
clip_image007
8. Jika sudah selesai, ambil kayu bakar dari tungku.
clip_image008
9. Biarkan dingin selama sekitar 20 menit. Lepaskan karung penutup dan biarkan lebih dingin lagi.
clip_image009
10. Pindahkan kantung ke ruang inokulasi.

B. PASTEURISASI SECARA KOMERSIAL

1. Bersihkan air yang ada pada dasar tangki alat pasteurisasi dengan cara membuka kran. Keringkan dengan lap.
clip_image011
2. Masukkan air sampai dengan tanda yang sudah ada pada alat (tergantung dari alatnya, air ditambahkan untuk menghasilkan steam, tipe lain untuk menghasilkan steam di boiler dan melewatkannya ke alat.)
3. Pindahkan rak-rak besi berisi kantung ke alat satu per satu hingga penuh.
4. Tutup pintu secara rapat kemudian periksa thermometer.
5. Nyalakan pengapian dan biarkan selama 3-4 jam dengan suhu 98-100 derajat Celsius. Pastikan semua udara bias keluar dari alat (biasanya tungku pengapian ada dibawah alat pasteurisasi atau di bawah boiler).
6. Buka kran untuk mengirim steam ke alat pasteurisasi (untuk jenis alat boiler steam). Proses ini selama 3-4 jam. Biarkan mendingin dengan cara membuka pintu alat (1,5-2 jam).
clip_image016
7. Pindahkan kantung –kantung yang sudah dibersihkan ke ruangan inokulasi.

C. PASTEURISASI DENGAN CARA PENYINARAN MATAHARI
1. Masukkan kantung-kantung substrat ke dalam alat. Setelah semua dimasukkan tutup pintunya.
clip_image018
2. Pastikan sinar matahari bisa menyinari semuanya. Biarkan di bawah terik matahari selama 1 hari penuh.
clip_image019
3. Pindahkan kantung substrat ke ruang inokulasi.

(sumber gambar : www.wholefarmservices.com, www.fao.org, sumber referensi : www.fao.org)

Cara Efektif Membuat Substrat Untuk Jamur

Substat adalah bahan yang digunakan jamur untuk tumbuh. Bahan ini merupakan campuran dari seluruh kandungan atau makanan yang diperlukan jamur untuk berkembang.

Walaupun jerami adalah yang paling sering digunakan dan mudah untuk membentuk substrat bagi jamur, alternatif lain bisa digunakan jika lebih murah operasionalnya.

Sebagai contoh di Indonesia, karena banyaknya penanaman padi sehingga jerami bisa ditemukan dimana saja penduduk berada.

Dikarenakan biaya rendah (kemampuan daerah), jerami juga bisa membuat produktivitas tinggi dan kualitas jamur yang dihasilkan lebih baik, baik dari segi rasa dan tekstur dari jamur. Tetapi jerami harus dipersiapkan selama 9-12 hari untuk proses fermentasi

1. Persiapan bahan-bahan : kantung plastik (polypropylene 7” x 12.5”), kapas, jerami, sekam padi, kalsium sulfate, kalsium karbonat, magnesium sulfat.
clip_image001
2. Mempersiapkan jerami sebagai bahan dasar substrat :

Letakkan jerami digilingan untuk menurunkan ukurannya. Rendam jerami 100 kg, dengan air dicampur dengan urea 1-2% berat, fermentasi selama 3 hari. Balikan campuran dan campur dengan kapur 2% kemudian fermentasikan lagi selama 3 hari.

Balikkan lagi campuran bahan, campur dengan 0,2% magnesium sulfat, fermentasikan lagi selama 3 hari. Campuran bahan jerami sudah siap untuk dijadikan substrat. Periksa kelembaban dan bau urea.

Jika sudah tidak tercium bau urea dan kelembaban antara 65-75%, substrat sudah siap dikemas. Jika masih tercium sedikit bau urea, perlu difermentasi lagi sampai bau urea hilang. Kemas dalam kantung dengan ukuran 8” x 12”.
clip_image002
3. Penyiapan substrat :

Ambil 100 kg jerami, tambahkan dalam jerami : 5 kg sekam padi, 2 kg kalsium sulfat, 1 kg kalsium karbonat, 0.2 kg magnesium sulfat dan 0-1 kg gula.
Catatan : Resep/ campuran substrat sebaiknya seperti apa yang direferensikan. Campuran bisa diubah dengan menambahkan tepung beras,tepung jagung, kulit/potongan ketela, atau yang lain. Di iklim yang dingin bias ditambahkan bahan-bahan ini sampai 20%, hati-hati : untuk iklim yang panas jangan menggunakan lebih dari 7,5% bahan tambahan.
4. Timbang seluruh komponen yang dipakai.
clip_image004
5. Campur sampai merata dengan mixer atau dengan sekop.
6.Tambahkan air untuk menjaga kelmbaban antara 65-75%.
7. Pastikan semua bahan tercampur dengan sempurna jangan sampai ada gumpalan.
8.Dengan duduk dilantai , isi kantung plastik dengan substrat.
9. Padatkan substrat dengan memukul-mukul kantung dengan botol kosong atau tangan atau gunakan mesin press.
10. Ikat kantung dengan plastik/karet
clip_image011
11. Tarik ujung kantung sampai padat.
clip_image012
12. Ikat lagi ujungnya hingga rapat.
clip_image013
13. Periksa berat kantung (seharusnya antara 800-1000 gram per kantung)
clip_image014
14. siapkan tutup plastic untuk menutup kantung dengan menambahkan kapas.
clip_image015
15. Tutup kantung dengan tutup plastik.
clip_image016
16. Masukkan ke dalam rak besi dan pindahkan kantung ke ruangan pasteurisasi.

(sumber gambar : sur4m.wordpress.com, www.fao.org, sumber referensi : www.fao.org)