Selasa, 26 Februari 2013

resep cara membuat sambel tempe kering campur dendeng sapi


resep cara membuat sambel tempe kering campur dendeng sapi
resep cara membuat sambel tempe kering campur dendeng sapi

tempe merupakan makanan khas indonesia selain murah juga mudah di dapat.mudah juga untuk di olahnya.saya ingin berbagi resep dan cara mengolah tempe menjadi lebih enak dan variatif dengan dibuat sambel tempe kering dengan mencampur (menambahkan) daging dendeng sapi.inilah resep dan cara membuatnya


Bahan

  • 150 gram dedeng manis,iris memanjang lalu goreng
  • 150 gram tempe,iris memanjang lalu goreng
  • 50 gram gula sisir halus
  • 1 sendok makan gula pasir
  • 1 sendok teh garam
  • 2 sendok the air asam jawa
  • 1 lebar daun salam
  • 1 cm lengkuas,memarkan
  • 6 siung bawang putih haluskan
  • 9 buah cabai merah haluskan
  • 2 sendok makan bawang goreng
  • 3 buah cabai merah potong miring
Cara membuat

panaskan minyak, lalu tumis bawang putih, cabai merah, lengkuas dan daun salam, hingga harum, Masukan air asam , gula pasir, gula merah, dan garam, aduk hingga rata dan mengental kemudian Masukan dendeng daging sapi, tempe goreng dan cabai yang dipotong serong atau miring, aduk sampai rata, kemudian tambahkan bawang goreng lalu aduk lagi sampai rata, angkat dan siap di sajikan.

Resep dan cara membuat bebek goreng madu


resep dan cara membuat bebek goreng madu
resep dan cara membuat bebek goreng madu

melanjutkan artikel sebelumnya yaitu tentang tips cara memilih daging ayam dan daging bebek kali ini saya ingin menuliskan resep dan cara membuat bebek goreng madu. yaitu

langkah 1 persiapkan bahan utama

  • 1 ekor bebek di potong menjadi 4 bagian
  • 2 sendok teh air jeruk nipis
  • 2 lembar daun salam
  • 500 ml air kelapa
  • minyak untuk menggoreng
langkah2 persiapkan bumbu halus 
  • 3 siung bawang putih
  • 5 butir bawang merah
  • 2cm jahe
  • 1 sendok teh garam
langkah 3 persiakan bahan untuk tumisan 
  • 4 siung bawang putih di cincang halus
  • 11/2 sendok makan saus tiram
  • 2 sendok makan kecap manis
  • 2 sendok makan madu
  • 1 sendok teh gula pasir
  • 50 ml air putih
  • 2 tangkai kucai,diptong kecil-kecil sekitar 2cm
  • 2 sendok makan minyak untuk menumis
cara membuat 
  1. lumiri bebek dengan air jeruk nipis. diamkan 15 menit.
  2. rebus bebek didalam air kelapa bersama daun salam,dan bumbu halus di atas api kecil sampai matang dan meresap.kemudian angkat dan tiriskan.
  3. kerat-kerat daging bebeknya.lalu goreng dalam minyak yang sudah di panaskan diatas api sedang sampai matang dan kuning keemasan. angkat dan tiriskan.
  4. panaskan min yak untuk menumis.lalu tumiskan bawang putih samapai harum.setelah itu masukan saus tiram,kecap manis,madu dan gula pasir.aduk rata.dan tuangkan air masak sampai mendidih dan kental
  5. masukan bebek yag sudah di goreng.lalu aduk hingga merata sampai terbalut oleh bumbunya.
  6. siap di sajikan dan sipa di hidangkan
selamat mencoba dan selamat makan.

Cara membuat siomay ikan tenggiri


Cara membuat siomay bandung ikan tenggiri enak dan gurih
Cara membuat siomay ikan tenggiri

di kota saya tinggal yaitu bandung siomay termasuk makan yang cukup familiar yang banyak di jajakan selain karena harganya yang ekonomis relatif murah juga gampang di carinya.siomay banyak di gemari karena rasanya yang enak serta rasa gurih ikan nya yang menjadikan siomay makanan yang tetep banyak diminatnya. petualang web ingin berbagi resep cara membuat siomay ikan tenggiri yang enak.inilah bahan dan cara membuatnya. 

Bahan siomay 
  • 250 gram daging ikan tenggiri , digiling halus
  • tepung sagu
  • 3 siung bawang putih ,cincang halus
  • 1 sendok makan minyak wijen
  • ½ sendok teh garam
  • 1 batang daun bawang ,iris halus
  • 1 putih telur
  • beberapa lembar kulit pangsit

Bahan Sambal Kacang: 

  • 200 gram kacang tanah kulit , digoreng, dihaluskan
  • 500 ml air hangat
  • 2 sendok makan air asam jawa (dari 1 sendok makan asam jawa dan 3 sendok makan air)

Bumbu Halus:
  • 4 siung bawang putih , digoreng
  • 6 buah cabai merah keriting , digoreng
  • 3 sendok makan gula merah sisir
  • 1 sendok teh garam
  • jeruk limau
  • kecap manis

Cara pembuatan siomay ikan tenggiri
  1. campur daging ikan tenggiri yng telah di haluskan dengan tepung sagu  ,bawang putih ,minyak wijen ,garam ,dan bawang dan telur .aduk rata
  2. banting –bating hingga kalis (kental) .masukkan dalam plastik
  3. letakkan kulit pangsit di cetakkan kue mangkuk .olesi kulit pangsit dengan air kemudian masukan adonan siomay ikan nya ke dalam kulit pangsit lalu kukus 30 menit
  4. sambil menunggu selesai sekarang saatnya membuat sambal kacang haluskan bumbu sambal kacangnya dan campur dengna bahan bumbu halus kemudian ulek sampai sampai merata.
  5. hidangkan siomay ikan dengan  sambal kacang lalu beri kecap manis dan tetsan jeruk limau agar lebih harum dan nikmat selamat mencoba. 

cara membuat pempek palembang dan kuah cuko


cara membuat pempek palembang dan kuah cuko
cara membuat pempek palembang dan kuah cuko

untuk membuat pempek palembang ga mesti harus pergi ketempat asal  nya yaitu palembang.karena petualang web ingin berbagi resep cara membuat pempek palembang asli.dengan banyaknya minat orang dengan makanan ini yaitu pempek maka banak juga orang berkreasi dengan   membuat berbagai macam bentuk pempek dari bentuk pempek bulat ,pempek bentuk selonjor memanjang atau pempek kapal selam,dan bisa juga dikreasikan isinya dengan menambahkan telur puyuh atau telur ayam.kenapa pempek  banyak di minati ? karena pempek ini mempunyai ciri khas dari rasa yang gurih dan lezat yang berasal dari rasa ikan nya.bila anda tertarik membuat sendiri inilah resep dan cara membuat pempek palembang beserta kuah cuko



bahan utama pempek : 

  • 600 gr Ikan belida/tengiri
  • 300 gr Sagu putih
  • 100 cc air
  • garam secukupnya
Bahan Kuah pempek : 
  • Gula merah 
  • Cabai rawit
  • merica secukupnya
  • Bawang Putih
  • air secukupnya
  • cuka 1-2 sendok teh
  • garam secukupya
cara membuat pempek
  1. bersihkan sisik ikan nya serta isi perut ikan nya, kemudian belah menjadi dua dengan arah memanjang, buang tulang ikan yang ditengah lalu dibersihkan pula
  2. lalu garuk atau Kikis daging ikan dengan menggunakan sendok makan atau garpu sambil bersihkan tulang ikan yang halus. 
  3. Campur tepung sagu dengan daging ikan yang telah di bersihkan dan di pisahkan, kemudian aduk adonan tepung sagu dan daging ikan nya sampai rata tambahkan garam dan air secukupnya 
  4. kemudian bentuk Adonan itu sepert bentuk bola bisa ula meonjor memanjang sesuai dengan selera anda kemudian ditanak (dikukus) atau rebus dalam air yang banyak. Kemudian goreng sampai kecoklatan, lalu iriskan 
cara membuat kuah cuko (cuka)
  1. Rebus gula merah tadi sampai air berwarna hitam
  2. Tumbuk cabai merah,bawang putih tadi hingga halus
  3. Lalu masukan kedalam adonan
  4. Masukan merica
lalu hidangkan pempek anda dengan kuah cukonya (cuka)

Cara membuat telur asin

Cara membuat telur asin,langkah-langkah pembuatan telur asinCara membuat telur asin

telur asin adalah salah satu makanan yang banyak di gemari oleh semua orang.bukan karena mudah di dapat juga,murah dan rasanya yang khas dan gurih,bisa di buat untuk teman makan di meja makan maupun enak juga untuk di makan dengan di temani secangkir minum kopi pahit

Pembuatan telur asin ternyata sangatlah mudah. ketika masih kecil saya memiliki seorang teman yang keseharian orang tua teman saya adalah membuat telur asin.dan tidak jarang saya pun sering melihat saat ibunya membuat telur asin dan kadang sjuga bertanya cara-caranya membuat teluar asin kepada ibunya.malah tidak jarang ketika sudah jadipun saya suka di kasih untuk mencicipinya.



nah inilah langkah-langkah cara membuat telur asin yang pernah saya lihat :


  1. Pilihlah telur bebek yang baik yaitu memiliki kualitas telur yang baik.
  2. Kemudian bersihkan kulit telur dari kotoran yang menempel di kulit tersebut, gunakan lap kain yang sudah di rendam oleh air.kemudian pisahkan telur yang sudah bersih di tempat yang kering dan bersih.
  3. langkah berikutnya.adalah proses penipisan kulit telur.dengan tujuan agar kulit telur yang telah di tipiskan mudah untuk menyerap racikan atau ramuan yang akan di buat dan alat yang di gunakan untuk menipiskan kulit telur anad bisa menggunakna ampelas atau sabut kelapa yang di beri serbuk atau potongan -potongan kecil dari batu bata merah.dan dalam proses ini di butuhkan kehati-hatian agar kulit telur yag di ampelas atau di tipiskan tidak pecah dan retak, 
  4. langkah selanjutnya adalah membuat racikan atau ramuan atau juga adonan untuk proses mengasinkan telur . bahan yang di gunakan untuk membuat racikan ,ramuan,atau Adonan adalah campuran garam dan abu gosok dengan perbandingan untuk satu gandum garam balok di butuhkan 1/2 karung abu gosok dan biasanya. untuk meracik adonan tidaklah baku tapi tergantung pengalaman si pembuat telura asin. 
  5. Setelah jadi adonannya, proses berikutnya adalah menutupi atau membungkus telur dengan merata.kemudian pisahkan telur yang sudah di bungkus adonan.di tempat yang bersih dan kering dan tungu beberapa jam agar adonanya menyerap dengan baik. 
  6. Setelah adonannya benar-benar menyerap.kemudian bersihkan telur dengan air hangat dan lap  dengan menggunakan kain basah kemudian lap dengan lap kering dan pisahkan 
  7. setelah semua telur berih dan kering anda lanjutkan ke proses perebusan.dan rebuslah telur tadi sekitar 11/2jam.dan bisa deh kita memakannya.
selamat mencoba dan semoga berhasil.

peluang usaha peternakan bebek



Umumnya peluang usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yg sudah lewat masa produksinya.
Masa produksi telur yg ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dgn berat rata-rata 70 gram. Bahkan, peluang usaha bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dgn masa produksi telur hingga 68 minggu. dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan.
Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :
1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Itik Lokal
1). Itik Tegal
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.
2). Itik Mojosari .
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.
3). Itik Alabio
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dgn itik Tegal.
4). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
b. Itik Persilangan
2. Pakan
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
b. Pemberian Pakan :
  • Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
  • Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
  • Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
  • Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.
3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
  • Jauh dari keramaian.
  • Ada atau dekat dgn sumber air.
  • Tidak terlalu dekat dgn rumah.
  • Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
  • Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
  • Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
  • Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
  • Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
  • Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.
4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yg berpindah-pindah.
b. Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yg berproduksi tinggi.
5. Kesehatan
a. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
b. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.
6. Pasca Panen
a. Telur itik dpt diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
b. Bebek dpt diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dpt diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dpt menjadi pupuk.

Sabtu, 23 Februari 2013

Brianne angkat ekonomi warga lewat koran bekas


Sejak tahun 2009, Brianne Novianti menggeluti usaha kerajinan dari kertas koran bekas di Yogyakarta. Di bawah bendera usaha Dluwang Art, ia memproduksi aneka produk kerajinan.
Brianne angkat ekonomi warga lewat koran bekasDiantaranya dompet, tas kerja, tas sekolah, tas santai, vas bunga, bungkus kado, serta berbagai bentuk sandal, dan masih banyak lagi. Kendati terbuat dari koran bekas, produk kerajinan Brianne ini mendapat sambutan positif dari pasar.
Setiap mendapat pesanan dalam jumlah besar, ia selalu melibatkan warga sekitar tempat tinggalnya untuk ikut membantu membuat kerajinan dari koran bekas. "Warga satu RW (rukun warga) saya libatkan," kata Brianne yang bermukim di Desa Seyegan, Sleman, Yogyakarta ini.
Ia mengaku, sudah melibatkan warga sekitar sejak awal menekuni usaha. Mayoritas warga yang dilibatkan merupakan ibu-ibu rumah tangga.
Ia bilang, warga senang dilibatkan dalam usahanya itu. Sebab, bisa membantu menambah penghasilan mereka. Apalagi, mayoritas warga desa itu umumnya petani yang berpenghasilan serba terbatas.
Sebelum dilibatkan dalam produksi, warga ini sudah dilatih terlebih dulu. Mereka diajari cara membuat pelbagai produk dari koran bekas. Warga pun akan dibayar sesuai dengan jumlah produk yang dapat mereka hasilkan.
Umumnya, mereka membuat produk di rumah masing-masing. "Terkadang warga membuat produk sambil bertani, mengasuh anak atau saat sedang lowong," ujar Brianne.
Proses pembuatan kerajinan koran bekas ini sendiri melewati beberapa tahap. Kebanyakan warga dilibatkan dalam membuat lintingan kertas koran. 
Satu koran dipotong dalam ukuran 5 centimeter (cm) dan digulung dengan teknik sesuai kebutuhan Dluwang Art.
Selain itu, ada juga warga yang dilibatkan di bagian penjahitan dan pengeleman. Brianne sendiri hanya memiliki tiga orang karyawan tetap. Mereka ini mendapat tugas mengurus bagian pemasaran dan warga desa binaan.
Sampai saat ini, Brianne masih terus berupaya membesarkan usahanya. Misal, dengan menambah berbagai varian produk yang dihasilkan. Ia berharap, bila usahanya semakin besar bisa memberikan penghasilan tambahan lebih banyak lagi kepada warga desa. "Semoga warga desa binaan saya semakin banyak," katanya.
Saat ini, dalam sebulan, Dluwang Art bisa memproduksi sebanyak 1.000 hingga 1.500 aneka produk kerajinan. Jika permintaan pasar sedang tinggi, produksi bisa lebih banyak lagi.
Brianne menjual produk kerajinannya mulai harga Rp 20.000 - Rp 100.000. Dari usaha ini, ia bisa meraup omzet Rp 35 juta - Rp 50 juta per bulan.

Berdayakan warga lewat usaha pembuatan jilbab


Menjadi produsen jilbab sejak tahun 2000, Abdul Ropik sukses meraup omzet tebal dari ceruk usaha ini. Di bawah bendera usaha Piqna Production, ia meraup omzet hingga Rp 70 juta per bulan.
Sebagai pebisnis, pria asal Desa Panembong, Garut, Jawa Barat ini tidak hanya memikirkan keuntungan. Melalui usahanya itu, ia juga ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat di kampungnya.
Berdayakan warga lewat usaha pembuatan jilbabApalagi, banyak warga di kampungnya yang selama ini hidup serba kekurangan, karena tidak memiliki pekerjaan tetap. 
Terdorong keinginan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tersebut, Abdul mengajak warga untuk terlibat di dalam bisnis yang dikelolanya. "Mayoritas warga saya libatkan di dalam aktivitas produksi jilbab," kata Abdul.
Kini, tidak kurang dari 50 warga yang terlibat di dalam usaha pembuatan jilbab tersebut. Dengan bekerja kepada Abdul, mereka memiliki pekerjaan tetap yang bisa menjadi penopang hidup keluarga.
Awalnya, belum banyak warga yang dilibatkan dalam usaha pembuatan jilbab ini. "Ketika baru pertama membuka usahanya ini, saya hanya merekrut beberapa orang," kata Abdul.
Namun seiring perkembangan usaha yang kian pesat, ia pun membutuhkan tenaga yang lebih banyak. Maka, Abdul memilih memberdayakan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Warga dilibatkan mulai pemotongan bahan, penjahitan hingga pengepakan. Bagi warga yang belum memiliki keterampilan menjahit, ia memberikan pelatihan sampai warga benar-benar menguasai keterampilan menjahit sesuai standar yang diinginkan Abdul.
Mayoritas warga mengerjakan tahap-tahap produksi jilbab di rumah masing-masing. Namun, seluruh keperluan produksi, seperti kain, benang, dan mesin jahit, sudah dipenuhi semua oleh Abdul. "Warga boleh membawa ke rumah masing-masing," katanya.
Sebagian kecil warga memang ada yang melakukan produksi di bengkel kerja milik Abdul. Namun, besaran upah yang mereka terima berbeda dengan warga yang produksi di rumah. Soalnya, mereka yang bekerja di bengkel milik Abdul juga mendapat fasilitas makan pagi dan makan siang.
Selain itu, ada juga fasilitas makanan ringan dan rokok selama bekerja. Makanya, upah yang mereka dapat lebih kecil dari mereka yang produksi di rumah sendiri. "Mereka yang kerja di rumah menanggung ongkos produksi sendiri, seperti makan dan listrik," ujarnya.
Menurut Abdul, rata-rata warga bisa menghasilkan sebanyak satu sampai tiga kodi jilbab per hari. Kalau bahan yang dikerjakan rumit, biasanya mereka hanya bisa mengerjakan satu sampai dua kodi.
Untuk warga yang produksi di rumah sendiri, hasil kerjanya dihargai Rp 30.000 per kodi. Sementara yang bekerja di bengkel milik Abdul, nilainya di bawah itu. Oleh Abdul, jilbab tersebut dijual Rp 300.000 per kodi.
Ke depan, ia ingin melibatkan lebih banyak warga. Hal itu sejalan dengan rencananya menggenjot produksi jilbab yang saat ini berjumlah 200 kodi per bulan.
Untuk mendukung rencananya itu, ia akan telah menjajaki beberapa daerah yang belum pernah dirambahnya.

Peluang besar menjadi pengembang kecil-kecilan

Peluang besar menjadi pengembang kecil-kecilanMenjadi pengusaha properti menjanjikan keuntungan besar dengan pengembalian modal yang relatif cepat. Kebutuhan yang tinggi akan properti melahirkan pengusaha-pengusaha properti kelas mini yang mencoba mengail untung. 

Berbisnis pengembang properti (developer) menjanjikan keuntungan yang menggiurkan, antara 25% hingga 35%. Modal yang harus dibenamkan memang besar, tapi bila strategi Anda tepat, modal Rp 6 miliar bisa kembali dalam waktu 2 tahun saja.

Karena itu, jangan keheranan kalau Anda mendengar kisah Cokro Anton Wibowo, pengembang asal Palembang yang hanya dalam tempo tiga tahun, bisa membangun perumahan di enam lokasi dan proyek pertokoan di empat lokasi. Meski tanpa mengantongi pengalaman sebagai developer, Cokro yang mulai mengibarkan bendera bisnis lewat CV Bintang Bangun Persada pada tahun 2009 lalu ini bisa menghasilkan omzet Rp 27 miliar dengan laba Rp 8,1 miliar, akhir tahun lalu.

Keyakinan bahwa bisnis pengembang perumahan bisa mendatangkan untung maksimal juga menjadi bekal PT Bahana (Bahana) Paramarta dalam mempromosikan waralaba developer yang mereka usung. “Potensi bisnis properti masih terbuka lebar karena kebutuhan rumah masih sangat tinggi,” kata Bambang Subagio, Direktur Utama Bahana.

Kini Bahana baru menggandeng empat mitra. Keempat mitra itu antara lain membuka lokasi perumahan di Depok, Tangerang, dan Bekasi. Tahun ini Bahana memasang target menambah dua mitra. Bambang bilang, potensi berbisnis properti di luas lahan 1 hektare (ha) hingga 3 ha cukup besar. “Lahan ini tidak akan diambil oleh developer besar, jadi pengembang kecil bisa masuk ke area ini,” katanya.

Bambang bilang, meski terbilang sebagai developer kecil, namun pengerjaan proyek maupun manajemen bisnis dilakukan bak developer besar. “Dengan pengembangan usaha secara waralaba merek Bahana semakin besar,” katanya.

Anda penasaran ingin mengikuti jejak bisnis Ciputra? Ya, siapa tahu jatah rezeki Anda di bisnis ini tak kalah dari begawan properti itu. Yuk, kita kenal lebih dalam seluk beluk bisnis pengembang ini. 


Faktor pengalaman

Mungkin Anda berpikir bahwa menjadi seorang developer harus memiliki pengalaman yang memadai. Boleh jadi anggapan itu benar, tapi ternyata bisnis ini tak tertutup bagi masyarakat yang benar-benar masih awam soal ini.

Paling tidak itulah anggapan Cokro, berkaca pada pengalaman dia sendiri selama ini. Menjadi seorang developer tidak harus memiliki latar belakang pendidikan di bidang arsitek atau teknik sipil. “Orang awam pun bisa, asalkan mau belajar dengan sungguh-sungguh,” kata dia. Namun, bila Anda seorang awam, Cokro menyarankan Anda berkenalan dengan seorang developer agar bisa menggali ilmu dan informasi mengenai usaha properti ini.

Semua kompetensi yang dibutuhkan dalam bisnis ini bisa diperoleh dengan perekrutan tenaga kerja. “Yang pokok adalah tenaga-tenaga di bidang teknik sipil, arsitek, legalitas, dan pemasaran,” ujarnya. Sebagai langkah awal, cukup merekrut lima karyawan. Namun, dia mengingatkan, orang awam setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkan usaha ini. 

Salah satu kendala utama bisnis ini adalah pengadaan lahan. “Lahan awal yang cukup sulit untuk dicari,” katanya. Namun, begitu Anda berhasil membangun proyek pertama, cerita akan berbalik arah: justru banyak orang yang datang menawarkan lahan mereka. 

Ketika urusan legalitas, modal, dan rencana bisnis sudah matang langkah selanjutnya mencari bank sebagai rekanan. Langkah ini bertujuan memudahkan calon pembeli yang ingin melakukan pembelian rumah secara kredit.

Nah, segala macam kerepotan persiapan itu bisa dipintas kalau Anda bergabung di bawah payung perusahaan developer yang membuka kemitraan atau waralaba. Saat ini cukup banyak pengembang yang mencari mitra, salah satunya Bahana Paramarta.

Jika Anda bergabung dengan jaringan kemitraan sebuah developer, persiapan Anda tak sekeras membangun perusahaan sendirian. “Dari sisi tenaga kerja, strategi promosi, pemasaran, hingga pembangunan proyek kami yang menangani,” kata Bambang. Seluruh tenaga kerja juga akan dilatih dan diseleksi oleh Bahana. 

Menurut Bambang, menjalankan usaha properti tidak mudah. Sebab, usaha ini memerlukan banyak disiplin ilmu. Antara lain mengenai legalitas, ilmu tentang properti, keahlian mencari lahan yang sesuai dengan market, keahlian di bidang penjualan maupun penjualan kembali. “Saya kira kalau orang awam memulai usaha ini sendiri akan terlalu sulit. Sebab untuk merekrut tenaga kerja yang tepat tidaklah mudah,” katanya.

Sebaliknya bila bergabung dengan waralaba, mitra tidak akan dipusingkan dengan hal-hal seperti itu. “Orang awam yang ingin menjadi developer di Bahana hanya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk persiapan hingga launching bisnis,” jelas Bambang, penuh nada promosi. 


Promosi gencar

Persaingan bisnis di kalangan developer kecil memang cukup ketat. Kunci kesuksesan bisnis ini tidak berhenti ketika lahan sudah ketemu atau, bahkan, saat proyek sudah berjalan. Tak kurang kisah tentang kompleks perumahan kecil yang tak kunjung laku, meski seluruh rumah sudah berdiri. “Untuk merebut hati konsumen memang butuh kerja ekstra,” kata Cokro.

Tak heran bila biaya untuk promosi awal sangat besar. Cokro mengingatkan, sebagai developer mandiri yang memulai usaha dengan bendera yang masih baru, dia membutuhkan kerja keras dalam berpromosi. “Rajin pasang iklan di media massa yang segmennya sesuai dengan tipe rumah yang kita tawarkan menjadi prestise sendiri bagi bendera usaha,” katanya. Ajang pameran di pusat perbelanjaan atau keramaian juga harus dilakukan untuk mengenalkan merek usaha dan properti yang ditawarkan. 

Nah, lagi-lagi, Bambang berusaha menunjukkan kemudahan menjadi mitra waralaba developer dalam soal promosi. “Merek sudah kuat sehingga calon konsumen percaya dengan properti yang kita tawarkan,” ujarnya. Meski begitu Mitra juga akan dibantu mempromosikan brand secara nasional sehingga merek semakin kuat. Promosi-promosi itu harus dilakukan secara berkesinambungan, jadi tak heran bila biaya promosi ini sangat besar. 

Baiklah, agar pemahaman yang lebih jelas Anda peroleh, mari kita kaji lebih dalam. 


Mitra Bahana Paramarta

Para calon mitra Bahana harus menyediakan lahan sendiri. Luas lahan, minimal 2 hektare (ha). Mitra boleh berburu lahan sendiri, boleh juga berkonsultasi dengan Bahana. Untuk membeli lahan dan mengembangkan bangunan di atasnya, Bambang berujar bahwa dibutuhkan modal sedikitnya Rp 6 miliar. 

Setelah lahan pasti ada, baru mitra menyetor modal kemitraan. Bahana menawarkan tiga paket investasi pada calon mitra. Pertama, dengan setoran investasi Rp 750 juta dengan franchise fee Rp 250 juta. Kedua, paket Rp 1,5 miliar dengan franchise fee Rp 350 juta. Ketiga, paket Rp 2 miliar dengan franchise fee Rp 500 juta. “Pay-back period mulai 2 tahun hingga 3 tahun,” kata Bambang.

Sebagai contoh, jika mitra membeli paket kedua, modal kemitraan dipakai untuk membuka kantor dan gerai, membeli mobil operasional, biaya pemasaran dan promosi awal, perizinan dan legalitas, pembuatan jalan dan saluran, rumah contoh, pagar tembok kluster, pintu gerbang, taman, papan nama dan billboard perumahan, serta operasional kantor selama lima bulan. “Modal masuk ke rekening mitra, digunakan bertahap,” jelas Bambang. Uang yang masuk ke Bahana Rp 350 juta untuk keperluan franchise fee selama lima tahun.

Di lahan seluas 2 ha, Anda bisa membangun kurang lebih 150 unit rumah. “Dengan harga Rp 210 juta per unit, dalam dua tahun penjualan rumah mencapai Rp 31,5 miliar,” kata Bambang. 

Bahana memungut royalty fee 5% dari omzet. Selain itu ada marketing fee 2%. Bambang bilang total pengeluaran selama 2 tahun mencapai sekitar Rp 17 miliar. “Dengan asumsi itu, payback period kurang dari 2 tahun,” ujar Bambang.



Developer mandiri

Cokro bilang untuk memulai usaha ini Anda harus mempersiapkan antara lain lahan, perencanaan bisnis, dan tenaga kerja. Sementara modal awal yang dibutuhkan mulai Rp 500 juta–Rp 1 miliar. Modal digunakan untuk membangun kantor, rumah contoh, jalan dan taman, promosi, serta mengurus legalitas pertanahan. Sebagai pemula lahan yang dipersiapkan paling tidak 1 ha. Untuk membeli tanah seluas itu dana yang dibutuhkan Rp 2 miliar–Rp 3 miliar. “Tergantung dari lokasinya, cari yang masih sekitar Rp 300.000 per m² tetapi lokasinya bagus dan strategis,” ujarnya. 

Di atas lahan seluas 1 ha bisa dibangun sekitar 60–70 unit rumah tipe 40 m². Cokro memberi gambaran, di Palembang dengan ukuran tersebut rata-rata harga yang dikenakan mulai Rp 180 juta hingga Rp 250 juta per unit. “Rata-rata dengan kisaran harga tersebut masih sangat terjangkau oleh konsumen. Jadi tidak terlalu repot menjualnya,” jelasnya. Cokro bilang, dengan asumsi penjualan 60 unit dengan harga Rp 200 juta maka omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp 12 miliar. 

Asalkan lokasi strategis dan harga terjangkau, dalam waktu setahun semua unit rumah bisa laku terjual. Strategis yang dia maksud adalah jarak rumah dengan jalan raya utama tidak terlalu jauh, akses jalan tidak rusak, dan dekat dengan fasilitas umum seperti pasar, sekolah, dan pusat kesehatan.

Dengan menjadi developer secara mandiri, Anda terbebas dari franchise fee, marketing fee, dan royalty fee. Dengan omzet Rp 12 miliar, pengeluaran selama setahun Rp 6,96 miliar. Biaya itu untuk belanja bahan bangunan dan tukang, pembanguna fasilitas umum dan sosial, pengurusan izin, membayar gaji karyawan, promosi, dan operasional lain.

Anda tertarik yang mana? 

Mendulang fulus dari rental mainan anak

Mendulang fulus dari rental mainan anakJenis mainan yang kian beragam dan tingginya kesadaran orang tua memberi mainan edukatif membuka celah usaha penyewaan mainan anak-anak di kota-kota besar. Koleksi yang banyak dan pelayanan memuaskan menjadi kunci sukses bisnis ini. 

Setiap orang tua pasti menginginkan semua hal terbaik untuk buah hatinya. Tak terkecuali dalam menyediakan mainan. Makin tingginya kesadaran orang tua untuk menerapkan pola bermain sambil belajar mendorong mereka untuk memberikan jenis mainan edukatif, yang bisa mendukung tumbuh kembang si anak. 

Sayang, harga mainan seperti itu sering tak ramah di kantong. “Harga mainan anak yang edukatif, aman, dan nyaman bagi balita relatif mahal,” kata Amelia Purnajati, pemilik situs www.duniabermain.com. Mainan dengan ukuran kecil, yang biasa dimainkan anak-anak balita, harganya berkisar Rp 150.000 hingga Rp 500.000. Sementara itu, mainan dengan dimensi cukup besar dan dapat digunakan oleh anak hingga usia enam tahun, harganya berkisar Rp 2,5 juta hingga Rp 4,5 juta. 

Di luar harga yang mahal, sifat anak yang mudah bosan, acap menjadi bahan pertimbangan orang tua dalam membeli sebuah mainan. Rentang kebosanan anak terhadap mainan memang beragam, tapi biasanya antara satu hingga tiga bulan, anak sudah mulai bosan dengan mainannya. 

Alhasil, mainan yang mahal harganya itu terasa mubazir jika umur pemakaiannya sebentar dan harus disimpan begitu saja. Belum lagi, jika memikirkan tempat penyimpanan, ketika mainan itu tak lagi digunakan. Bingung bukan?

Dari sinilah, Amelia dan Jessica Natasha Halim, pemilik Funbox Toy Rental (FTR), melihat adanya celah pasar bagi usaha penyewaan mainan anak-anak.   Apalagi, Jessica bilang, pasar bisnis penyewaan mainan anak dan balita ternyata cukup luas. 

Pelanggannya datang dari berbagai kalangan, mulai dari para orang tua, perusahaan, hingga event organizer. Ya, bukan cuma orang tua yang ogah merogoh kocek lebih dalam untuk membeli mainan anak, para orang tua yang ingin menyelenggarakan pesta ulang tahun anaknya juga sering menyewa berbagai mainan dari jasa penyewaan ini. 

Selain para orang tua, tempat penitipan anak juga sering menyewa mainan dari tempat penyewaan ini. Bahkan, konsumen korporasi yang memiliki target pasar anak-anak juga menjadi pelanggan setia.   

Tak heran, meski baru setahun berdiri, nama Funbox Toy Rental ini sudah sangat dikenal. Dalam sebulan, Jessica bisa menyewakan hingga 150 unit mainan. Ia menawarkan jasa penyewaan mainan ini hanya di seputar Jakarta. 

Mengambil cakupan pasar di wilayah Cibubur, Amelia bisa melayani 40 hingga 60 konsumen setiap bulan. Setiap kali peminjaman, biasanya, konsumen tak hanya meminjam satu mainan. 

Mainan yang disewakan, umumnya, merupakan mainan edukatif yang sebagian besar merupakan produksi perusahaan mainan asal luar negeri. Biasanya, mereka sudah membagi berbagai mainan anak itu dalam kategori usia anak. Orang tua pun tak perlu repot memilih mainan yang ingin disewa untuk anak-anak mereka. 

Tarif sewa mainan ini pun cukup beragam, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 700.000 per bulan, tergantung dari jenis mainan yang disewakan. Selain sewa dalam hitungan bulan, konsumen juga dapat menyewa mainan dalam tempo dua minggu ataupun harian. 

Biasanya, penyewa memang tak langsung menyewa dalam masa waktu yang lama. “Awalnya, mereka akan menyewa selama dua minggu untuk mengetahui anaknya suka atau tidak dengan mainan tersebut,” jelas Amelia. Nah, jika si anak memang menyukainya, barulah orang tua akan menambah masa sewa hingga beberapa bulan. 

Adapun paket harian lebih menyasar pengusaha event organizer atau korporasi yang menyelenggarakan acara dengan melibatkan anak-anak. “Pesta ulang tahun, misalnya,” jelas Amelia. Tentu saja, dalam acara ini, mereka akan meminjam banyak mainan sekaligus.

Seperti bisnis rental lainnya, dalam usaha rental mainan anak ini, para pemainnya juga menerapkan sistem deposit. Nilai deposit ini besarnya Rp 100.000 untuk sekali peminjaman. Uang deposit akan dikembalikan jika  mainan sudah dikembalikan. Selain deposit, untuk menjamin keamanan mainan yang dipinjamkan, penyewa diminta menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotokopinya. 

Dalam sebulan Jessica bisa menangguk omzet berkisar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Jumlah itu baru dari pembayaran sewa mainan ini, belum termasuk ongkos kirim. Ia bilang, rata-rata tarif mainan yang disewa berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000.

Dari omzet tersebut, para pemain bisa mendapatkan profit berkisar 30% hingga 50%. Keuntungan usaha ini lumayan besar, karena biaya operasional usaha ini cukup murah. Selain gaji karyawan, pemilik usaha ini harus menganggarkan biaya untuk membeli cairan pembersih dan antiseptic. Namun, jika mainan dikembalikan dengan kondisi kotor, FTR pun akan mengutip biaya pembersihan mainan sebesar Rp 20.000.

Biasanya, mereka juga menyewa tempat untuk menyimpan mainan. Namun, bisa juga memakai rumah sendiri sebagai tempat penyimpanan. Jangan lupa, Anda juga harus menganggarkan biaya investasi untuk membeli mainan-mainan baru atau untuk memperbanyak koleksi mainan yang akan dipinjamkan.

Amelia pun menuturkan, salah satu kelebihan dari usaha ini adalah tak perlu memiliki showroom untuk memajang koleksi mainan. “Cukup dengan situs yang mencantumkan katalog jenis mainan dan fasilitas lainnya, Anda sudah bisa menjajakan mainan sewaan,” katanya.  Ini tentunya akan menghemat modal yang Anda keluarkan pada awal usaha. 


Koleksi beragam

Modal bisnis ini terbilang kecil. Saat memulai usahanya, Amelia merogoh kantong hingga Rp 50 juta. Adapun Jessica membutuhkan modal Rp 100 juta. Tapi, asyiknya, hanya dalam rentang waktu empat hingga lima bulan, modal telah kembali. 

Nah, apakah Anda tertarik untuk menggeluti usaha ini? Jessica pun memberi masukan, bisnis ini bisa dilakoni di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Yogyakarta. Alasannya, kesadaran orang tua untuk memberi anak mainan sesuai dengan perkembangan usia mulai tinggi di kota-kota besar. 

Untuk memulai usaha ini, pertama yang harus dilakukan adalah belanja mainan. Pastikan, Anda mengetahui produsen yang sudah memiliki nama, baik untuk keamanan struktur mainan dan bahan bakunya. 

Demi menghemat biaya, Anda pun bisa menitipkan belanja pada kerabat yang berada di luar negeri. Selain itu, Anda juga bisa berburu melalui distributor resmi mainan anak tersebut di Indonesia.

Dalam bisnis ini, koleksi yang cukup beragam menjadi kunci sukses menggaet pelanggan. Amelia mengaku, saat ini, sudah memiliki 500 koleksi mainan. Khusus mainan favorit, sebaiknya sediakan lebih dari satu unit. Contoh mainan favorit anak umur 6—12 bulan adalah jumperoo dan exersaucer. Adapun  untuk anak umur 12-6 tahun adalah  slide swing, playhouse, mobil-mobilan, dan roller coaster.

Setelah stok barang beres, kini giliran untuk membuat situs sebagai etalase usaha Anda. Situs yang menarik dan pelayanan memuaskan menjadi komponen utama bisnis ini. 

Pelayanan yang memuaskan bisa dilihat dari keragaman mainan serta terjaminnya kebersihan, keamanan, dan kenyamanannya. Usahakan agar mainan rutin dibersihkan, yakni sebulan sekali, saat akan dipinjamkan dan saat dikembalikan. 

Jangan lupa pula, memeriksa kondisi dan keamanan mainan.  Rentang umur mainan beragam, biasanya 1—2 tahun. “Jika sudah dua tahun, kita harus siap untuk menggantinya  agar tak membahayakan,” jelas Amelia.

Selain itu kenyamanan juga perlu diperhatikan. Biasanya, ada  penjelasan di setiap mainan, terkait target usia anak yang memakainya, berat dan tinggi si anak. Pastikan Anda menerangkan hal-hal penting tersebut sebelum bertransaksi dengan konsumen. Kalau perlu, ajak konsumen ikut memeriksa setiap detail mainan yang ingin dipinjam demi keuntungan bersama juga. 

Hal tersebut juga mengurangi risiko terjadinya kecelakaan saat anak menggunakannya. “Di FTR, kami pasti menerangkan lebih dulu cara penggunaan, termasuk do’s & don’ts dari setiap item,” kata Jessica. Selain menjaga keamanan, lanjutnya, itu bisa menjadi antisipasi FTR jika ternyata ada kerusakan pada mainan saat masih di tangan pemakai. 

Setelah persiapan internal mantap, saatnya Anda menentukan media promosi. Karena pangsa pasarnya adalah orang tua, iklan di media online bisa menjadi pilihan. Jika ada bujet lebih, Anda bisa memasang iklan di majalah khusus orang tua dan keluarga. 

Ide promosi kreatif bisa dilihat dari FTR. Saat ini, mereka  menggelar indoor playground bekerja sama dengan Apartemen Pantai Mutiara, Jakarta. Penghuni apartemen dan  konsumen FTR bisa bermain gratis di arena tersebut. 

Selain itu, Jessica juga mempromosikan usahanya melalui kerja sama liputan di salah satu program televisi swasta pada segmen bisnis. Selain itu, Jessica juga masih membagi brosur dan bekerja sama dengan distributor, berupa link yang langsung terhubung dengan website FTR. Tapi, yang paling efektif adalah promosi yang dilakukan oleh konsumen sendiri, yakni promosi dari mulut ke mulut. “Jadi, customer sendiri menjadi media promosi dari FTR karena mereka merasa puas dengan layanan FTR dan mempromosikan ke teman dan saudaranya,” terang Jessica.    

Berdayakan pengangguran lewat usaha donat


Prihatin melihat maraknya pengangguran di lingkungan sekitar tempat tinggalnya, Nathanael Nico terdorong untuk memberdayakan mereka. Sejak 2008, aktivis gereja di Bandung, Jawa Barat ini membuat program pemberdayaan bagi para pengangguran dan remaja putus sekolah.
Untuk menggarap program itu, ia pun melibatkan Yayasan Benih Indonesia. Program pengentasan pengangguran ini dilakukan secara bertahap. Tahap awal fokus membentuk mental para pengangguran agar memiliki etos kerja.
Berdayakan pengangguran lewat usaha donat“Orang yang tidak bekerja itu tidak hanya bermasalah secara ekonomi, tapi juga soal karakter dan mental kerja,” ujar pria berusia 43 tahun ini. Pelatihan ini dipusatkan di tempat penampungan khusus milik Nico yang berada di Jalan Kaliandra, Bandung.
Setelah semangat etos kerja terbentuk, ia pun memberikan pelbagai keterampilan wirausaha. Misalnya, keterampilan membuat camilan jamur, dan donat. Awalnya, ada ratusan pengangguran yang ikut dalam program pelatihannya ini. Tapi, tidak semuanya bertahan.
Selain ada yang keluar, beberapa juga ada yang membuka usaha sendiri.  Saat ini, tinggal tersisa 15 orang yang masih ikut dengan Nico. Untuk mengaplikasikan teori yang didapat selama pelatihan, tahun lalu Nico mengajak mereka untuk terjun ke bisnis makanan.
Ia pun merambah bisnis camilan jamur dengan merek Serasa dan bisnis donat dengan brand Nico. Selain bisnis makanan, ia juga sempat mendirikan bisnis air minum isi ulang. Sayangnya, bisnis camilan jamur dan air minum isi ulangnya tidak berjalan maksimal. Beda dengan bisnis donatnya yang terus berkembang.
Bila awalnya hanya memproduksi donat untuk dijajakan dari rumah ke rumah, kini ia berhasil mendirikan kafe “Donat Nico”. Kafe ini baru beroperasi Oktober ini. “Target produksi kami maksimal bisa mencapai 1.000 donut per hari,” ucapnya.
Saat ini, ia baru bisa menjual sekitar 300 donat per hari dengan harga satuan Rp 5.500. Adapun omzet bulanannya mencapai sekitar Rp 49,5 juta.