Menemukan gerai jasa binatu aliaslaundry kini bukan perkara yang sulit lagi. Gerai jasa mencuci pakaian sekarang sudah semakin menjamur terutama di daerah perkotaan.
Bagi masyarakat yang supersibuk, mencuci pakaian mungkin adalah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan sendiri. Makanya bisnis jasa binatu ini semakin hidup.
Meski persaingan kian ketat, bisnis binatu tetap berkembang. Setidaknya itu dialami sejumlah pemilik kemitraan atau waralaba bisnis jasa laundry yang pernah diulas oleh KONTAN.
Mereka mengaku, jumlah mitranya bertambah, karena prospek usaha ini cukup cerah. Nah, seperti apa perkembangan usaha mereka, berikut ulasannya:
Beach Laundry
Pada September 2010 lalu, KONTAN pernah mengulas tawaran waralaba dari Beach Laundry. Kala itu, pemilik Beach Laundry, Andy Rakhmat Santoso mengatakan sudah memiliki 32 gerai di Yogyakarta. Dari jumlah itu, hanya satu gerai milik sendiri.
Setelah dua tahun berlalu, bisnis Beach Laundry rupanya makin basah. Gerai mereka tumbuh pesat. Sampai akhir tahun lalu, Beach Laundry sudah memiliki 60 mitra dan sekarang bertambah lagi menjadi 69 mitra, plus satu gerai milik sendiri.
Alhasil, total jumlah gerai Beach Laundry sebanyak 70 gerai yang tersebar di Yogyakarta, Papua, Palembang, Medan, Sumatra Selatan hingga Jabodetabek.
Menurut Andy, tawaran bisnis Beach Laundry memikat karena mereka menawarkan sejumlah kelebihan. Misalnya, memakai bahan untuk mencuci yang dibuat sendiri, sehingga tarif cucian bisa lebih murah ketimbang yang lain. "Ciri khas laundry kami juga menggunakan bahan yang wangi," ujar Andy. Selain itu, Beach Laundry juga gencar melakukan promosi lewat media internet.
Berdiri di bawah PT Ghalasa Putera Indonesia, Beach Laundry menawarkan tiga paket waralaba, yakni paket A dengan nilai investasi sebesar Rp 160 juta, paket B sebesar Rp 120 juta dan paket C sebesar Rp 100 juta. "Yang membedakan ketiganya adalah dari sisi peralatan," kata Andy.
Biaya paket kemitraan ini belum berubah setelah dua tahun beroperasi. Malahan, Beach Laundry saat ini menambah dua paket waralaba yang nilai investasinya lebih murah lagi. Yakni paket bigs mini dengan investasi Rp 50 juta dan bigs double dengan investasi Rp 75 juta.
Tarif pencucian per kilogram dipatok sebesar Rp 6.000 untuk lama pencucian dua hari, dan Rp 7.000 untuk masa pencucian satu hari, serta Rp 12.000 untuk masa pencucian tiga sampai lima jam.
Mitra boleh menaikkan tarif tersebut, tergantung daerah masing-masing. Namun, mitra tak boleh mengerek tarif terlalu tinggi. Andy menjanjikan, mitra akan balik modal dalam waktu satu tahun.
Extraqilo Laundry
Tawaran waralaba laundry kiloan bukan hanya datang dari Jawa saja. Tawaran bisnis ini juga datang dari Extraqilo Laundry yang bermarkas di Batam, Kepulauan Riau.
Pemain bisnis jasa binatu ini mulai beroperasi sejak tahun 2008 dan mewaralabakan bisnisnya setahun kemudian.
Saat KONTAN mengulas tawaran waralaba ini pada Mei 2011 lalu, Extraqilo telah memiliki 35 outlet yang terdiri dari 27 gerai milik mitra dan delapan milik sendiri. Gerai tersebut tersebar di sejumlah wilayah seperti Tanjung Pinang, Dumai, Pekanbaru, Palembang, dan Bengkalis. Selain itu, Extraqilo juga telah membuka beberapa gerai di Jakarta dan sekitarnya.
Setahun berselang, bisnis laundry milik Chris Gajahera ini telah memiliki 48 gerai, 12 di antaranya milik sendiri. "Prospek bisnis laundry masih sangat bagus ke depannya," kata Chris.
Paket investasi Extraqilo Laundry yang ditawarkan sebesar Rp 50 juta. Dengan paket ini, harga jasa laundry sekitar Rp 5.000 sampai Rp 8.000 per kg. Dalam sehari, mitra waralaba bisa mencapai omzet Rp 700.000 sampai Rp 1,3 juta dengan royalty fee 6% dari omzet bulanan.
Dengan hitungan itu, Chris memperkirakan, mitra sudah bisa balik modal dalam delapan hingga sepuluh bulan. Chris mengakui, bisnis jasa laundry ini memang semakin sengit. Namun, ia tetap yakin bisnis ini akan semakin berkembang karena pasarnya semakin bertambah besar.
Apalagi, sekarang banyak orang yang semakin sulit mencari waktu luang untuk mencuci sendiri. "Ujung-ujungnya semakin banyak yang tertarik menggunakan jasa laundry," katanya.
Tahun ini, Extraqilo Laundry berniat memperbesar ekspansi di Pulau Jawa. Akhir tahun ini, Chris menargetkan jumlah mitranya bisa mencapai 60 mitra.
Limas Shop
KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan Limas Shop pada Mei 2011 lalu. Pada saat itu, Limas Shop tercatat mempunyai 22 mitra. Dibanding pemain lain, pertumbuhan jumlah mitra Limas memang tak terlalu banyak.
Dalam setahun, mitra Limas Shop hanya bertambah empat mitra, semuanya berlokasi di kawasan Jakarta dan Tangerang. Toh, bagi Mia Arsofthin, pemilik Limas Shop, bisnis jasa mencuci pakaian ini masih tetap menjanjikan.
Dalam waktu dekat, ia mengaku, ada empat calon mitra yang akan membuka gerai Limas Shop di Bali dan Bogor. Bila mereka jadi bermitra, total gerai Limas Shop akan menjadi 30 gerai.
Menurut Mia, ia kini fokus membina seluruh mitra yang dimilikinya supaya tak ada mitra yang usahanya terbengkalai dan memutuskan mundur. "Saya tidak mau asal buka namun tidak ada maintenance. Terbukti, mitra kami masih tetap dan rata-rata sudah balik modal," ujar Mia.
Saat ini, Limas Shop memiliki beberapa jenis paket investasi, mulai dari Rp 27 juta hingga Rp 57 juta. Paket ini mengalami perubahan, karena ketika KONTAN mengulas bisnis Limas Shop setahun silam, nilai investasi yang mereka tawarkan masih sebesar Rp 25 juta.
Mia mengatakan memang ada kenaikan biaya paket investasi. Hal ini karena ada penambahan mesin cuci yang dia berikan kepada mitra. "Pada paket sekarang, mesin cucinya berkapasitas 12 kg," imbuhnya.
Limas Shop juga masih mempertahankan sistem kerja sama kemitraan yang meniadakan royalty fee. Selain itu, Limas juga membolehkan mitra menggunakan brand usaha sendiri, tak harus Limas Shop. "Tujuannya untuk menarik lebih banyak mitra," kata Mia.
Bukan itu saja, Limas Shop juga tidak mewajibkan mitra membeli bahan baku dari kantor pusat. Mitra bisa menggunakan bahan baku lain di luar yang telah disediakan Limas Shop.
Nah, untuk membeli bahan baku dari kantor pusat, Limas Shop membanderol harga tidak terlalu mahal. Limas Shop membanderol harga deterjen ukuran 1 kg Rp 15.000, softener pakaian ukuran 5 liter harganya Rp 65.000, dan parfum ukuran 5 liter dijual seharga Rp 125.000.
Untuk tarif jasa laundry, Limas mematok antara Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kg. Dengan perkiraan omzet sebesar Rp 300.000-Rp 600.000 per hari, mitra Limas Shop bisa balik modal dalam waktu 8 bulan-12 bulan.
Bagaimana, Anda masih berminat menjadi pemain di bisnis ini?
Bagi masyarakat yang supersibuk, mencuci pakaian mungkin adalah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan sendiri. Makanya bisnis jasa binatu ini semakin hidup.
Meski persaingan kian ketat, bisnis binatu tetap berkembang. Setidaknya itu dialami sejumlah pemilik kemitraan atau waralaba bisnis jasa laundry yang pernah diulas oleh KONTAN.
Mereka mengaku, jumlah mitranya bertambah, karena prospek usaha ini cukup cerah. Nah, seperti apa perkembangan usaha mereka, berikut ulasannya:
Beach Laundry
Pada September 2010 lalu, KONTAN pernah mengulas tawaran waralaba dari Beach Laundry. Kala itu, pemilik Beach Laundry, Andy Rakhmat Santoso mengatakan sudah memiliki 32 gerai di Yogyakarta. Dari jumlah itu, hanya satu gerai milik sendiri.
Setelah dua tahun berlalu, bisnis Beach Laundry rupanya makin basah. Gerai mereka tumbuh pesat. Sampai akhir tahun lalu, Beach Laundry sudah memiliki 60 mitra dan sekarang bertambah lagi menjadi 69 mitra, plus satu gerai milik sendiri.
Alhasil, total jumlah gerai Beach Laundry sebanyak 70 gerai yang tersebar di Yogyakarta, Papua, Palembang, Medan, Sumatra Selatan hingga Jabodetabek.
Menurut Andy, tawaran bisnis Beach Laundry memikat karena mereka menawarkan sejumlah kelebihan. Misalnya, memakai bahan untuk mencuci yang dibuat sendiri, sehingga tarif cucian bisa lebih murah ketimbang yang lain. "Ciri khas laundry kami juga menggunakan bahan yang wangi," ujar Andy. Selain itu, Beach Laundry juga gencar melakukan promosi lewat media internet.
Berdiri di bawah PT Ghalasa Putera Indonesia, Beach Laundry menawarkan tiga paket waralaba, yakni paket A dengan nilai investasi sebesar Rp 160 juta, paket B sebesar Rp 120 juta dan paket C sebesar Rp 100 juta. "Yang membedakan ketiganya adalah dari sisi peralatan," kata Andy.
Biaya paket kemitraan ini belum berubah setelah dua tahun beroperasi. Malahan, Beach Laundry saat ini menambah dua paket waralaba yang nilai investasinya lebih murah lagi. Yakni paket bigs mini dengan investasi Rp 50 juta dan bigs double dengan investasi Rp 75 juta.
Tarif pencucian per kilogram dipatok sebesar Rp 6.000 untuk lama pencucian dua hari, dan Rp 7.000 untuk masa pencucian satu hari, serta Rp 12.000 untuk masa pencucian tiga sampai lima jam.
Mitra boleh menaikkan tarif tersebut, tergantung daerah masing-masing. Namun, mitra tak boleh mengerek tarif terlalu tinggi. Andy menjanjikan, mitra akan balik modal dalam waktu satu tahun.
Extraqilo Laundry
Tawaran waralaba laundry kiloan bukan hanya datang dari Jawa saja. Tawaran bisnis ini juga datang dari Extraqilo Laundry yang bermarkas di Batam, Kepulauan Riau.
Pemain bisnis jasa binatu ini mulai beroperasi sejak tahun 2008 dan mewaralabakan bisnisnya setahun kemudian.
Saat KONTAN mengulas tawaran waralaba ini pada Mei 2011 lalu, Extraqilo telah memiliki 35 outlet yang terdiri dari 27 gerai milik mitra dan delapan milik sendiri. Gerai tersebut tersebar di sejumlah wilayah seperti Tanjung Pinang, Dumai, Pekanbaru, Palembang, dan Bengkalis. Selain itu, Extraqilo juga telah membuka beberapa gerai di Jakarta dan sekitarnya.
Setahun berselang, bisnis laundry milik Chris Gajahera ini telah memiliki 48 gerai, 12 di antaranya milik sendiri. "Prospek bisnis laundry masih sangat bagus ke depannya," kata Chris.
Paket investasi Extraqilo Laundry yang ditawarkan sebesar Rp 50 juta. Dengan paket ini, harga jasa laundry sekitar Rp 5.000 sampai Rp 8.000 per kg. Dalam sehari, mitra waralaba bisa mencapai omzet Rp 700.000 sampai Rp 1,3 juta dengan royalty fee 6% dari omzet bulanan.
Dengan hitungan itu, Chris memperkirakan, mitra sudah bisa balik modal dalam delapan hingga sepuluh bulan. Chris mengakui, bisnis jasa laundry ini memang semakin sengit. Namun, ia tetap yakin bisnis ini akan semakin berkembang karena pasarnya semakin bertambah besar.
Apalagi, sekarang banyak orang yang semakin sulit mencari waktu luang untuk mencuci sendiri. "Ujung-ujungnya semakin banyak yang tertarik menggunakan jasa laundry," katanya.
Tahun ini, Extraqilo Laundry berniat memperbesar ekspansi di Pulau Jawa. Akhir tahun ini, Chris menargetkan jumlah mitranya bisa mencapai 60 mitra.
Limas Shop
KONTAN pernah mengulas tawaran kemitraan Limas Shop pada Mei 2011 lalu. Pada saat itu, Limas Shop tercatat mempunyai 22 mitra. Dibanding pemain lain, pertumbuhan jumlah mitra Limas memang tak terlalu banyak.
Dalam setahun, mitra Limas Shop hanya bertambah empat mitra, semuanya berlokasi di kawasan Jakarta dan Tangerang. Toh, bagi Mia Arsofthin, pemilik Limas Shop, bisnis jasa mencuci pakaian ini masih tetap menjanjikan.
Dalam waktu dekat, ia mengaku, ada empat calon mitra yang akan membuka gerai Limas Shop di Bali dan Bogor. Bila mereka jadi bermitra, total gerai Limas Shop akan menjadi 30 gerai.
Menurut Mia, ia kini fokus membina seluruh mitra yang dimilikinya supaya tak ada mitra yang usahanya terbengkalai dan memutuskan mundur. "Saya tidak mau asal buka namun tidak ada maintenance. Terbukti, mitra kami masih tetap dan rata-rata sudah balik modal," ujar Mia.
Saat ini, Limas Shop memiliki beberapa jenis paket investasi, mulai dari Rp 27 juta hingga Rp 57 juta. Paket ini mengalami perubahan, karena ketika KONTAN mengulas bisnis Limas Shop setahun silam, nilai investasi yang mereka tawarkan masih sebesar Rp 25 juta.
Mia mengatakan memang ada kenaikan biaya paket investasi. Hal ini karena ada penambahan mesin cuci yang dia berikan kepada mitra. "Pada paket sekarang, mesin cucinya berkapasitas 12 kg," imbuhnya.
Limas Shop juga masih mempertahankan sistem kerja sama kemitraan yang meniadakan royalty fee. Selain itu, Limas juga membolehkan mitra menggunakan brand usaha sendiri, tak harus Limas Shop. "Tujuannya untuk menarik lebih banyak mitra," kata Mia.
Bukan itu saja, Limas Shop juga tidak mewajibkan mitra membeli bahan baku dari kantor pusat. Mitra bisa menggunakan bahan baku lain di luar yang telah disediakan Limas Shop.
Nah, untuk membeli bahan baku dari kantor pusat, Limas Shop membanderol harga tidak terlalu mahal. Limas Shop membanderol harga deterjen ukuran 1 kg Rp 15.000, softener pakaian ukuran 5 liter harganya Rp 65.000, dan parfum ukuran 5 liter dijual seharga Rp 125.000.
Untuk tarif jasa laundry, Limas mematok antara Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per kg. Dengan perkiraan omzet sebesar Rp 300.000-Rp 600.000 per hari, mitra Limas Shop bisa balik modal dalam waktu 8 bulan-12 bulan.
Bagaimana, Anda masih berminat menjadi pemain di bisnis ini?
No response to “Jasa Binatu Masih Tetap Laku”
Leave a Reply