Selasa, 15 Januari 2013

Jamur Kuping Sebagai Alternatif Usaha Sampingan di Rumah



Langkah dan cara awal dalam budidaya jamur kuping adalah mempersiapkan media tanam. Media tanam yang baik adalah serbuk gergaji kayu. Media serbuk gergaji kayu menjadi pilihan karena memudahakan proses menanam dan pemupukan. Manfaat lain dari media tersebut adalah harga jual jamur kuping yang di tanam di media serbuk gergaji kayu jauh lebih tingi dibanding dengan yang di tanam di media kayu sebab biasanya jamur kuping yang ditanam di media serbuk gergaji kayu hasilnya jauh lebih baik.
Budidaya Jamur KupingMeski demikian, tak berarti media yang digunakan adalah serbuk gergaji kayu 100% tapi harus diberi campuran media yang lain seperti bekatul, kapur & air dengan takaran sebagai berikut; Serbuk gergaji kayu (85-90%), bekatul (10-15%), kapur (1-2%), & Air (50-70%).
Untuk memperoleh media tanam yang ideal, lakukan fermentasi selama 3-5 hari hingga suhu media mengalami pengingkatan sampai 70ºC. Selama proses fermentasi, lakukan pembalikan setiap 2-3 kali sehari. Pastikan media yang siap dipakai berubah warna menjadi cokelat/kehitaman.
Cara mempersiapkan media Budidaya Jamur Kuping
Masukkan serbuk kayu yang telah di sadur dalam kantong plastik/polybag. Pilihlah polybag berkwalitas yang tahan panas. Lalu padatkan dengan alat pengepres atau dipukul-pukul pakai botol bekas hingga plastik menyerupai baglog. Lalu di bagian atas plastik dipasang ring (cincin), kemudian ditutup dengan kapas agar media tidak kemasukan air ketika proses sterilisasi.
Tahap selanjutnya yaitu sterilisasi media, proses ini dilakukan dengan cara menguapi baglog yang telah ditutupi kapas. Sterilisasi dilakukan pada suhu 95-120º selama 6-8 jam. Bila proses ini selesai, selanjutnya proses penanaman (inokulasi) dapat dilakukan jika suhu baglog telah kembali normal.
Persiapan bibit jamur kuping
Dalam upaya mendapatkan hasil panen yang lebih baik maka kita harus memilih bibit jamur yang berkualitas. Bagi yang berniat menjalankan usaha budidaya jamur kuping skala rumahan sebaiknya membeli bibit jamur yang sudah siap pakai (bibit F4). Namun jika berencana membuka perusahaan jamur skala industri (besar), bisa membiakkan bibit murni untuk mendapatkan bibit jamur F1.
Sebelum menanamkan bibit jamur ke dalam baglog, perlu dilakukan sterilisasi bibit jamur agar terhindari dari organisme lain yang mengganggu pertumbuhan miselium. Caranya sebelum menamam semprotkan terlebih dahulu alkohol 70% pada kedua telapak tangan.
Lalu panaskan stik besi di atas api spritus, lalu semprotkan botol bibit dengan alkohol agar steril, buka tutup kapas baglog di atas api spritus dan masukan bibit jamur ke dalam baglog dengan bantuan stik besi yang telah disterilkan. Tutup kembali baglog dengan kapas, setelah bibit jamur selesai ditanamkan.
Setelah bibit ditanam, lakukan inkubasi selama 4-8 minggu dengan suhu 28-35ºC, tingkat kelembapan 80% dan bantuan cahaya lampu TL60 watt. Jika lebih dari 5 minggu masa inkubasi dan belum ada tanda-tanda pertumbuhan miselium, maka kemungkinan proses inokulasi gagal sehingga terkontaminasi. Bila proses inkubasi selesai, pindahkan baglog jamur kuping dalam ruang kumbung jamur yang telah disiapkan.
Lakukan pelubangan baglog pakai silet yang telah disterilisasikan. lalu atur baglog dengan rapi, dan siramlah secara rutin tiap 2-4 kali perhari.
Pemanenan bisa dilakukan dengan cara mencabut jamur kuping beserta akarnya. Jika ada akar yang tertinggal, maka bersihkan lubang agar tak mengganggu pertumbuhan jamur kuping generasi berikutnya. Budidaya jamur kuping ini bisa menjadi alternatif peluang usaha sampingan baru di rumah.

No response to “Jamur Kuping Sebagai Alternatif Usaha Sampingan di Rumah”

Leave a Reply